EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, Cina masuk dalam lima besar negara asal investasi. Realisasi investasi Cina pada kuartal I 2016 mencapai 500 juta dolar AS atau naik 400 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
"Capaian ini diharapkan menjadi indikasi meningkatnya realisasi investasi Cina di masa datang," ujar Franky di Jakarta, Senin (25/4).
Franky menjelaskan, pada kuartal I 2016 Singapura masih menjadi negara teratas yang berinvestasi di Indonesia dengan nilai 2,9 miliar dolar AS. Diikuti oleh Jepang sebesar 1,6 miliar dolar AS, Hong Kong 500 juta dolar AS, Cina 500 juta dolar AS, dan Belanda sebanyak 300 juta dolar AS.
Menurut Franky, investasi Cina di Indonesia paling banyak yakni di sektor pertambangan seperti membangun smelter. Sementara itu, realisasi investasi dari negara-negara Uni Eropa masih belum membaik. Franky menjelaskan, kunjungan Presiden Joko Widodo ke empat negara di Eropa bertujuan untuk memperbaiki kepercayaan investor agar bisa tetap meningkatkan investasinya di Indonesia.
"Komitmen investasi dari kunjungan presiden ke Eropa berbagai macam, ada yang jangka panjang dan ada pula yang jangka pendek," kata Franky.
Franky menambahkan, dalam kunjungan ke Eropa, komitmen investasi Jerman mencapai 875 juta dolar AS, Inggris sebesar 19 miliar dolar AS, dan Belanda 606,2 juta dolar. Sektornya antara lain consumer good, energi, dan farmasi. Sementara, Belgia belum melakukan komitmen investasi karena kunjungan presiden saat itu dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Putri Kerajaan Belgia, Putri Astrid ke Indonesia.