EKBIS.CO, BELAWAN -- PT Pelindo I membutuhkan Rp3 triliun atau 350 juta dolar AS untuk mengembangkan Fase II Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
Direktur Utama PT Pelindo II Bambang Eka Cahyana saat ditemui usai penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Perhubungan serta PT Waskita Karya di Jakarta, Senin mengatakan pihaknya telah memperoleh dana pinjaman dari Bank Mandiri senilai Rp 1,7 triliun.
"Pinjaman dari Mandiri untuk dermaganya, sudah tanda tangan dengan anak perusahaan kita. Sisanya pinjam lagi dari yang lain," katanya.
Dia menyebutkan dari Rp3 triliun tersebut, porsi pinjaman 70 persen dan modal 30 persen.
Dia mengatakan untuk Fase II proyeknya akan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya.
Fase II meliputi pengerjaan perpanjangan dermaga peti kemas sepanjang 350 meter, sementara lapangan penumpukan kontainer seluas 16 hektare.
Terkait lahan, dia mengatakan izin prinsip sudah didapatkan seluas 1.000 hektar hingga 2017."2017 kita targetkan membebaskan 1.000 hektare," katanya.
Dia menambahkan sejumlah industri juga telah menawarkan diri untuk masuk dalam kawasan tersebut, yaitu industri berat, seperti gas, semen, pupuk dan PT Inalum.
Bambang menargetkan pengembangan Fase I dan II Pelabuhan Belawan selesai pada 2018 dengan total investasi Rp6 triliun.
Namun, Fase I pembiayaanya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan laut Kemenhub dari pinjaman Islamic Developement Bank (IDB) senilai Rp 683,88 miliar.
Setelah beroperasi, dia mengatakan nantinya Pelabuhan Belawan bisa menampung peti kemas dari 1,2 juta TEUs menjadi dua juta TEUs.
Pengembangan Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan peti kemas dalam rangka mendukung program tol Laut Pemerintah di mana Pelabuhan Belawan/Kuala Tanjung merupakan salah satu dari 24 pelabuhan baik pelabuhan penghubung maupun pengumpan yang tengah dikembangkan.