EKBIS.CO, JAKARTA - Pembangunan pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan seperti biomassa dan biogas dipercaya bisa menyerap tenaga kerja dari warga sekitar proyek pembangkit. GM PLN Wilayah Kalselteng Purnomo menjelaskan, pembangkit listrik skala kecil memang sengaja dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang lokasinya sulit dijangkau dengan transmisi wilayah lain. Selain itu, pembangunannya bisa menjadi lahan pekerjaan bagi warga.
Purnomo mencontohkan, pembangkit listrik tenaga biomassa yang bersumber dari limbah kelapa sawit membutuhkan tenaga yang mau mengolah sawit. Begitu pula yang dibangun di Kalimantan Tengah oleh pihak swasta yang memanfaatkan pohon akasia. Semua itu, lanjut Purnomo, akan membuat warga sekitar mendapat manfaat positif dari pembangunan pembangkit selain ketersediaan listrik tentunya.
"Yang dibangun antara PLN dengan swasta (PT Welcron Power Kalimantan dan PT Nagata Bio Energi) selain membantu sistem Barito juga akan listriki desa yang yang belum dapat listrik guna tingkatkan rasio elektrifikasi," kata Purnomo, Senin (25/4).
Purnomo menyebutkan, potensi energi baru terbarukan di Kalimantan Selatan dan Tengah sendiri terbilang banyak. Alasannya, di daerah tersebut banyak ditemui hutan industri seperti sawit dan akasia. Belum lagi limbah rumah tangga dan peternakan yang juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber biogas.
"Potensi EBT di Kalsel teng banyak termasuk Biomassa yang banyak lahan kosong bisa ditanami tanaman. Pabrik kelapa sawit juga banyak tapi belum banyak yang pasok untuk biomassa. Di samping itu juga pembangkit kecil juga banyak yang dibangun di desa juga akan serap tenaga kerja di desa di sana. Artinya ini kesempatan untuk dapat dukungan dari pemda dan warga sekitar," ujarnya.