EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan kredit perseroan pada kinerja kuartal I 2016 tumbuh 18,9 persen year on year menjadi sebesar Rp 143 triliun, dari periode yang sama pada 2015 yang sebesar Rp 120 triliun.
Direktur Utama BTN, Maryono menjelaskan, realisasi pertumbuhan kredit hingga 30 Maret 2016 ini menunjukkan permintaan masyarakat terhadap rumah masih cukup tinggi.
"Khusus untuk pasar Bank BTN, pertumbuhan kredit untuk triwulan I 2016 ini adalah potret permintaan masyrakat akan hunian kelas menengah bawah masih cukup tinggi. Kami optimis dengan potret kinerja kredit triwulan I 2016 ini BTN akan dapat memenuhi target yang ditetapkan sampai dengan akhir tahun 2016," ujar Maryono di Menara BTN, Jakarta, Senin (25/4).
Maryono menjelaskan, pihaknya tetap konsisten pada core bussiness BTN dalam bidang pembiayaan perumahan. Ini dapat dilihat dari porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 90,29 persen atau sebesar Rp 129 triliun dari total kredit yang disalurkan perseroan sebesar Rp 143 triliun.
"Sementara sisanya yang sebesar 9,7 persen atau sebesar Rp 13,8 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit non perumahan," katanya.
Sementara itu berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2016, perseroan berhasil menurunkan rasio kredit macet (Nonperforming Loan/NPL) gross menjadi 3,59 persen yoy turun dari NPL periode yang sama sebesar 4,78 persen. NPL perseroan sendiri tercatat 2,34 persen.
"Kami berhasil menekan NPL di bawah 3 persen pada triwulan I 2016, sesuai dengan target perseroan untuk terus memperbaiki kualitas kredit dengan target NPL di bawah 3 persen pada akhir tahun 2016," ujarnya.
Untuk KPR subsidi, peran Bank BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar 97 persen dari total penyaluran FLPP tahun 2015. Untuk program satu juta rumah tahun 2016 sampai dengan kuartal I 2016 telah terealisasi 58.712 unit rumah terdiri dari rumah subsidi 44.449 unit dan rumah nonsubsidi 14.263 unit.
Total kredit yang sudah disalurkan Bank BTN untuk mendukung pembiayaan 58.712 unit adalah sebesar Rp 7,6 triliun. "Bank BTN memberikan komitmen untuk mendukung program sejuta rumah tahun 2016 sekitar 570 ribu unit rumah. Kami optimis target ini akan terlampaui sampai dengan akhir tahun 2016," ujarnya.
Sedangkan untuk laba bersih, pada kuartal I 2016, Bank BTN membukukan laba bersih sebesar Rp 491 miliar, tumbuh sebesar 22 persen dibanding perolehan laba periode yang sama di tahun 2015 sebesar Rp 402 miliar.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) perseroan tumbuh 20 persen yoy atau sebesar Rp 131 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 109 triliun.
"Selain itu, aset BTN juga mengalami pertumbuhan sebesar 19,5 persen menjadi Rp 178 triliun dari yang sebelumnya Rp 149 triliun," katanya.