EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Mahaka Radio Integra (Persero) Tbk berencana merilis radio baru di Jakarta pada kuartal IV tahun ini. Dengan adanya tambahan unit radio baru ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendengar radio tumbuh sebesar 15-30 persen.
Unit radio perseroan berkode emiten MARI ini sebelumnya telah memiliki rata-rata pasar pendengar radio sebesar 15 persen di Indonesia dari tiga stasiun radio komersialnya yaitu 101 JakFM, 98.7 GenFM Jakarta, dan 103.1 GenFM Surabaya.
Direktur Utama MARI, Adrian Syarkawie mengatakan, untuk radio yang akan dirilis pada kuartal IV nanti, memiliki segmen yang sama dengan GenFM Jakarta.
"Yang dibuka di Jakarta, mudah-mudahan kuartal IV bisa launching. Target pendengarnya sama seperti GenFM, untuk berbagai kalangan dan semua umur. Market share pendengar kita 15 persen, target growth 15-20 persen," kata Adrian Syarkawie usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) MARI di Jakarta, Selasa (26/4).
Saat RUPS ditetapkan pembagian dividen sebesar 50 persen dari laba bersih konsolidasi tahun 2015, yang sebesar Rp 32,21 miliar. Total dividen yang akan dibagikan yaitu sebesar Rp 16,1 miliar atau Rp 5,10 per lembar saham. Adrian mengungkapkan, laba ditahan dari laba bersih konsolidasi ini akan digunakan untuk mengakuisisi radio baru ini.
Menurut Adrian, perseroan memilih untuk mengakuisisi karena melihat pangsa pasar pendengar radio yang semakin potensial. Di tahun selanjutnya, perseroan berencana mengakuisisi radio di tiga kota besar yaitu Bandung, Medan dan Makassar.
"Akuisisi radio di luar jakarta, segmennya di luar GenFM dan ditargetkan untuk market middle low," ujarnya.
Keputusan untuk mengakuisisi unit radio di tiga kota tersebut didasarkan dari melihat peluang dan potensi pendengar radio di dan Produk Domestik Bruto (PDB) masing-masing kota. Menurutnya, GenFM Surabaya merupakan suatu contoh untuk mengakuisisi radio-radio di daerah lain.
"Karena dari segi pasar di daerah kan berbeda dengan ibukota. Pendengarnya punya kebutuhan berbeda. Secara pendapatan pasti berbeda juga dengan Jakarta.Kita mencontoh radio GenFM Surabaya," ujarnya.
Dana yang dibutuhkan untuk license akuisisi radio baru di Jakarta sekitar Rp 30 miliar. Sedangkan untuk di luar ibukota, kata Adrian, dibutuhkan dana sekitar Rp 15 miliar per unit stasiun radio.
"Untuk biaya akuisisi setiap kota beda-beda, yang jadi mahal hampir setiap radio tidak bisa punya frekuensi baru, jadi kita cuma bisa akuisisi. Karena kalau frekuensi baru lebih mahal. Di Jakarta biayanya Rp 30 miliar untuk license. Di luar jakarta sekitar Rp 15 miliar," ujarnya.
Selain merilis unit radio baru, MARI juga berencana mengembangkan dan meluncurkan digital application yang berbasis audio content. Menurutnya, porsi digital masih kecil di tahun pertama yaitu sekitar lima persen. Namun, secara applications baru akan dirlis di akhir tahun.
"Kita kembangkan juga bersama dengan social media dan streamingnya. Ini juga untuk mempush target pertumbuhan pendapatan bersih di tahun ini,"katanya.
Grup radio pertama yang mencatatkan sahamnya di bursa Indonesia ini melakukan investasi secara langsung pada perusahaan yang bergerak dalam jasa penyiaran radio komersial. MARI memiliki tiga entitas anak yaitu PT Radio Attahiriyah, PT Radio Camar dan PT Suara Irama Indah yang masing-masing mengoperasikan stasiun radio komersial yaitu 101 JakFM, 98.7 GenFM Jakarta, dan 103.1 GenFM Surabaya.
Dengan akuisisi unit radio baru di akhir tahun ini, nantinya MARI akan memiliki empat stasiun radio komersial. Ditambah akuisisi radio di tiga kota besar yang akan dilakukan pada 2017, MARI berencana menjadi grup radio terbesar dengan tujuh stasiun radio.
Baca juga: Mahaka Radio Integra Bagikan Dividen Rp 16,1 Miliar