EKBIS.CO, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mendorong perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"UMKM menjadi salah satu pilar ekonomi rakyat yang berperan penting dalam menyediakan lapangan kerja dan menurunkan jumlah pengangguran," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Kamis (28/4).
Menurut dia, Pemprov Jateng sudah mengupayakan memberi kemudahan dalam mengucurkan modal bagi para pelaku UMKM yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Kendati demikian, kata dia, hal tersebut masih belum cukup karena dari seluruh UMKM di Jateng yang tercatat, baru 24 persen atau 1.866.302 unit yang bisa mengakses pinjaman dari perbankan untuk permodalan.
"Masih 76 persen UMKM di Jateng yang belum bisa memanfaatkan pinjaman, baik dari perbankan maupun non-perbankan," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Di sisi lain, lembaga keuangan harus memenuhi asas prudensial dalam penyaluran kredit guna meminimalisasi risiko. Heru mengingatkan, kemudahan mengakses pinjaman bagi pelaku UMKM tersebut juga harus disertai pendampingan agar modal yang diberikan betul-betul untuk mengembangkan usahanya.
"Selain itu, pemberian kredit murah mesti selektif agar tidak dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Pemprov Jateng terus berupaya mendorong berbagai UMKM yang ada agar memenuhi persyaratan bank (bankable) dalam memperoleh modal sehingga bisa maju dan berkembang.
Untuk meningkatkan jumlah UMKM yang "bankable" diperlukan sinergitas dan kerja sama antara pemerintah, perbankan, bank perkreditan, dan para pelaku UMKM.