EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kadin bidang UMKM, Koperasi, dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno menilai mayoritas pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia belum mendapatkan program pelatihan. Padahal, menurutnya, hal ini penting disamping ketersediaan modal dan lahan usaha.
"Mereka bukan hanya butuh modal dan lahan usaha tapi juga pendamping," ungkapnya usai peluncuran 'Pendampingan UMKM Menuju Pasar Global Melalui Pemasaran Online' di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Rabu (4/5).
Sandiaga menuturkan, berdasarkan data yang dimiliki, sekitar 80 persen UMKM belum tersentuh program pelatihan. Ia berharap, peluncuran program 'Pendampingan UMKM Menuju Pasar Global Melalui Pemasaran Online' yang dilakukan Kadin dengan Kementerian Koperasi dan UKM mampu membuat para pelaku UMKM naik kelas.
Ia mengatakan, sudah menargetkan 600 UKM untuk diberi pelatihan dan pendampingan. Ia mengharapkan, jumlahnya terus meningkat mengingat terdapat 50 juta lebih UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Di wilayah Jakarta kita punya komunitas UMKM yang sangat aktif, ini yang harus kita sentuh dengan layanan pelatihan," lanjutnya.
Sandiaga menyoroti belum adanya pusat layanan usaha terpadu (PLUT) di Ibu Kota. Menurutnya, Jakarta tertinggal jika dibandingkan 42 daerah lain yang sudah memiliki PLUT. "Semestinya jadi program utama Pemprov untuk hadirkan PLUT untuk UMKM," katanya menambahkan.