Jumat 29 Mar 2024 21:47 WIB

Migrasi TikTok-Tokopedia diharapkan tingkatkan daya saing UMKM

Pemerintah dapat mendorong TikTokShop-Tokopedia untuk memprioritaskan produk lokal

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengguna mengakses aplikasi Tokopedia di Jakarta, Rabu (31/1/2024). PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan tuntasnya proses investasi Tiktok di Tokopedia. Kesepakatan bisnis senilai total Rp 34,22 triliun ini menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM untuk terus menikmati program Beli Lokal. Program kolaboratif ini merupakan bentuk keberpihakan GOTO dan Tiktok terhadap agenda digitalisasi UMKM dan pengembangan produk dalam negeri.
Foto: Dok Republika
Pengguna mengakses aplikasi Tokopedia di Jakarta, Rabu (31/1/2024). PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan tuntasnya proses investasi Tiktok di Tokopedia. Kesepakatan bisnis senilai total Rp 34,22 triliun ini menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM untuk terus menikmati program Beli Lokal. Program kolaboratif ini merupakan bentuk keberpihakan GOTO dan Tiktok terhadap agenda digitalisasi UMKM dan pengembangan produk dalam negeri.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Proses migrasi TikTok Shop ke platform Tokopedia bisa memberikan harapan baru bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Menurut peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (UMKM) Hempri Suyatna, migrasi ini berpotensi menggairahkan sektor UMKM dengan memperluas jangkauan produk mereka ke pasar global.

“Dengan adanya migrasi TikTok Shop ke Tokopedia, produk-produk UMKM ini akan semakin dikenal dan harapannya bisa menembus pasar global. Jangan sampai justru produk-produk lokal Indonesia dianaktirikan,” ungkap Hempri dalam keterangannya, Jumat (29/3/2024).

Ia percaya dorongan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM dapat menghadirkan inovasi dan kreativitas di kalangan pelaku UMKM. TikTok Shop dan Tokopedia dapat berperan sebagai mitra dalam membantu UMKM mengembangkan strategi pemasaran dan distribusi yang lebih efektif.

“Migrasi TikTok Shop di Tokopedia ini bisa ada sisi positifnya. Para pelaku UMKM bisa meningkatkan daya saing mereka. Di sini, peran TikTok Shop dan Tokopedia diharapkan tidak hanya menjadi platform e-commerce, tetapi juga bisa menjadi pendamping produk-produk UMKM melalui program-program mereka seperti CSR dan sebagainya,” katanya. 

Sebagai bentuk perlindungan terhadap UMKM, lanjut Hempri, perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi yang jelas. Regulasi ini dibutuhkan untuk mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan UMKM di era digital ini. Regulasi yang jelas ini penting bagi perkembangan e-commerce sehingga UMKM dapat tumbuh dan bersaing secara lebih sehat dan berkelanjutan.

“Pemerintah dapat mendorong TikTokShop-Tokopedia untuk memprioritaskan produk lokal Indonesia dalam platform mereka. Misalnya 70 persen produk yang dijual dari total produk adalah produk-produk lokal,” tandas Hempri.

Selain itu, Hempri juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku UMKM dengan pihak lain seperti affiliator dan reseller. Hal ini dapat membantu kendala yang sering dihadapi UMKM seperti kesulitan dalam pemasaran.

“Dengan adanya kemitraan dan penguatan dalam ranah e-commerce, pelaku UMKM memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang dan memperluas pangsa pasar mereka,” terangnya.

Dengan demikian, migrasi TikTok Shop ke Tokopedia tidak hanya menjadi langkah menuju ekspansi yang lebih besar bagi UMKM, tetapi juga merupakan dorongan untuk meningkatkan inovasi, daya saing, dan kolaborasi dalam ekosistem bisnis Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement