Senin 09 May 2016 15:11 WIB

Industri Otomotif Indonesia Butuh Tenaga Kerja Bersertifikat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah showroom mobil di Jakarta
Foto: tahta adila
Sebuah showroom mobil di Jakarta

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan, industri otomotif membutuhkan tenaga kerja terampil yang memiliki sertifikat. Dengan begitu, industri otomotif di dalam negeri bisa tumbuh dengan kuat. 

"Sekarang kami sedang berdiskusi dengan Kadin Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Tenaga Kerja agar industri punya peran membangun tenaga kerja terampil," ujar Warih, di Jakarta, Senin (9/5).

Warih mencontohkan, pertumbuhan tenaga kerja terampil di Filipina sudah cukup pesat karena didukung oleh sertifikasi yang mumpuni. Menurut dia, salah satu kelemahan tenaga kerja di Indonesia yakni kesulitan untuk mengikuti sertifikasi sehingga kurang kompetitif. Sementara, di negara-negara lain diharuskan ada sertifikasi. 

"Ini tantangannya, yakni bagaimana agar dapat menyertifikasi tenaga kerja terampil Indonesia," kata Warih.

Warih menjelaskan, tantangan lainnya yang dihadapi oleh industri otomotif Indonesia yakni terkait rantai pasokan. Saat ini, rantai pasokan industri otomotif Indonesia masih sekitar seribu unit, sedangkah Thailand sudah mencapai 2.000 unit. 

Warih menambahkan, keberadaan pusat logistik berikat merupakan langkah awal untuk memperkuat rantai pasokan industri otomotif nasional karena dapat membantu kelancaran aktivitas industri. 

Menurut Warih, ke depan, tantangan industri otomotif akan semakin besar dan untuk dapat mengisi pasar ekspor diperlukan industri lokal yang kuat. Sebab, persaingan ekspor tidak hanya dilihat dari negaranya saja tetapi juga model-model kendaraan yang dikeluarkan. 

"Mengisi pasar di luar negeri enggak bisa sembarangan. Kita harus kompetitif dan punya daya saing. Selain itu, industrinya juga harus bagus," ujar Warih.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement