EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia Selasa (17/5) ditutup turun sebesar 2,41 poin menyusul sebagian pelaku pasar kembali melakukan aksi lepas saham.
IHSG BEI ditutup turun 2,41 poin atau 0,05 persen menjadi 4.729,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,65 poin (0,08 persen) menjadi 808,47. "Tekanan jual terhadap saham-saham sektor perbankan menjadi salah satu faktor yang menahan laju IHSG untuk bergerak di area positif," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa tekanan jual itu seiring dengan kinerja laporan keuangan emiten perbankan berkapitalisasi besar seperti Bank Mandiri Tbk dan Bank Negara Indonesia Tbk pada kuartal I 2016 yang di bawah harapan pelaku pasar. "Jadi tidak terlalu mengherankan jika kemudian pelaku pasar, termasuk asing cenderung kembali melakukan tekanan jual dan kemudian juga menjalar pada saham lainnya," katanya.
Dalam data perdagangan BEI tercatat, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp 86,802 miliar pada Selasa (17/5).
Sementara itu, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengharapkan bahwa peluang IHSG BEI kembali ke area positif masih terbuka menyusul sentimen dari penekanan pemerintah atas rencana penyediaan energi listrik dalam lima tahun ke depan mencapai 35 ribu megawatt (MW). "Sentimen itu akan membuka peluang positif bagi sektor infrastruktur serta kontruksi yang bersifat jangka panjang," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 218.954 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,28 miliar lembar saham senilai Rp 4,85 triliun. Sementara itu, bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 234,85 poin (1,18 persen) ke level 20.118,80, indeks Nikkei naik 186,40 poin (1,13 persen) ke level 16.652,80, dan Straits Times menguat 46,75 poin (1,71 persen) ke posisi 2.782,81.