EKBIS.CO, JAKARTA -- Keberadaan Islamic Development Bank (IDB) diharap bisa meningkatkan pertumbuhan infrastruktur bagi negara anggota. Hal ini mengingat ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menerangkan, pembangunan infrastruktur juga sejalan dengan lima pilar strategis dari 10-Years Strategic Framework IDB dan fokus program Pemerintah Indonesia.
"Saya juga mengapresiasi atas kemajuan yang telah dicapai IDB selama 41 tahun dalam mengembangkan dimensi ekonomi dan sosial negara anggota. Pada tahun 2015, kerjasama diwujudkan antara lain dalam bentuk bantuan IDB Group kepada negara anggota baik bantuan finansial maupun bantuan teknis meningkat dari 10,7 miliar dolar AS pada 2014 menjadi 12,1 miliar dolar AS di tahun 2015 atau naik sebesar 13 persen," kata Agus melalui siaran pers, Rabu (18/5).
Menurut Agus, kondisi keuangan global saat ini menjadi tantangan bagi negara anggota untuk berupaya lebih baik dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang kesinambungan dan upaya pengentasan kemiskinan. Untuk itu, IDB diharapkan dapat memperkuat kapasitasnya dalam meningkatkan dukungan kepada negara anggota. Peningkatan kapasitas ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan International Organizations (IOs) dan lembaga filantropi serta optimalisasi balance sheet IDB.
Di sisi lain, Agus menjelaskan, kebhinekaan Indonesia menjadi modal bangsa untuk saling mengisi sehingga menjadikan Indonesia seperti saat ini. Demikian juga dengan IDB yang keanggotaannya sangat beragam dari faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Keragaman tersebut diharapkan dapat menciptakan ruang untuk saling mengisi dan bekerja sama.