Kamis 19 May 2016 00:26 WIB

Menkeu Sebut Gojek Bisa Jadi Contoh Inovasi Produk

Red: Nur Aini
Pengemudi Gojek.
Foto: Republika/Wihdan
Pengemudi Gojek.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan inovasi produk bisa memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk hidup lebih sejahtera dan mendorong perekonomian tumbuh sesuai potensinya.

"Inovasi produk tidak hanya membantu kelangsungan bisnis, namun juga pengembangan ekonomi secara berkelanjutan," kata Bambang dalam sambutan forum diskusi, di Jakarta, Rabu (18/5).

Forum yang membahas "Pentingnya Inovasi bagi Pembangunan Berkelanjutan di Negara Anggota Bank Pembangunan Islam (IsDB)" ini merupakan bagian dari rangkaian acara Sidang Tahunan IsDB ke-41 yang berlangsung sejak 15 Mei hingga 19 Mei 2016. Bambang menjelaskan Indonesia telah mengembangkan inovasi aplikasi berbasis teknologi informasi yang bisa memudahkan masyarakat dalam menjalankan kegiatan dan memberikan lapangan kerja baru seperti "Gojek".

Menurut dia, sistem aplikasi ini sangat terpercaya dan bisa dipertimbangkan penggunaannya untuk negara anggota IsDB, agar kegiatan ekonomi mampu berlangsung lebih baik dan berkembang dengan lebih optimal bagi masyarakatnya. "Sistem berbasis teknologi informasi ini sudah terpercaya, dan banyak yang sekarang mau menjadi tukang ojek. Ini merupakan contoh yang bagus, inovasi muncul karena masyarakat membutuhkan peluang untuk mendorong kegiatan ekonominya," kata Bambang.

Selain itu, Bambang mengatakan, inovasi produk juga bisa muncul untuk mengentaskan kemiskinan dan membantu masyarakat kurang mampu dalam mendapatkan layanan sosial yang memadai agar bisa menjaga tingkat kesejahteraan sosialnya. Upaya untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia sudah mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar yang membantu masyarakat miskin, dan memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai kartu pendidikan, kartu kesehatan sekaligus kartu keluarga sejahtera.

"Di masa lalu, kami menggunakan BLT atau skema uang tunai untuk membantu rumah tangga miskin. Namun ternyata itu sangat rentan dan potensi korupsinya besar. Kami kemudian mengubah sistem itu dan menggunakan kartu pintar," ujar Bambang.

Ia menambahkan Indonesia juga menyiapkan Kartu Tani pada Mei 2016 sebagai inovasi baru yang tujuannya mempermudah para petani dalam mendapatkan akses mendapatkan pupuk maupun bibit yang dibutuhkan untuk memulai masa tanam. Berbagai inovasi produk itu, kata Bambang, diharapkan negara-negara anggota IsDB bisa mendapatkan inspirasi untuk menggunakan layanan sejenis agar perekonomiannya bisa tumbuh dan berkembang lebih berkelanjutan.

Administrator Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) Helen Clark yang ikut hadir dalam forum tersebut menambahkan, inovasi produk teknologi informasi, bioteknologi maupun industri kreatif diperlukan untuk mendorong kreativitas dalam bidang sosial, ekonomi, pariwisata maupun lingkungan. Namun, ia mengakui tidak mudah bagi negara-negara berkembang untuk menciptakan inovasi layanan yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan karena kendala infrastruktur pendukung maupun biaya.

"Kita perlu menyelesaikan masalah inovasi ini dengan memperbaiki infrastruktur dalam bidang riset maupun sektor swasta. Jadi ini memang memerlukan pembenahan secara komprehensif di beberapa area," kata mantan PM Selandia Baru itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement