EKBIS.CO, JAKARTA -- Faktor teknikal mendorong indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) pada Senin (23/5) ditutup naik sebesar 31,78 poin atau 0,67 persen menjadi 4.743,66. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 6,80 poin (0,84 persen) menjadi 811,95.
"Penguatan IHSG BEI pada awal pekan ini (23/5) masih bersifat teknikal setelah pada pekan lalu (periode 16-20 Mei 2016) cenderung mengalami koreksi, sebagian investor mengambil kesempatan untuk melakukan akumulasi beli saham secara selektif," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan bahwa IHSG BEI juga masih dalam fase konsolidasi menjelang akan dirilisnya data ekonomi pada pekan depan atau awal Juni 2016 mendatang, terutama mengenai laju inflasi domestik.
Di sisi lain, kata dia, aliran modal asing ke pasar saham domestik juga relatif masih terbatas. Dalam data BEI tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp177,187 miliar pada awal pekan ini (Senin, 23/5).
Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa kondisi bursa saham global yang masih dalam tren penurunan, investor saham di dalam negeri sebaiknya hati-hati dalam mengambil posisi.
"Meski posisi penutupan IHSG pada awal pekan ini (23/5) menembus level psikologis batas atas di 4.725 poin, namun kondisi bursa saham regional yang relatif masih negatif dapat menjadi sentimen negatif," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 181.185 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,57 miliar lembar saham senilai Rp 4,08 triliun. Terdapat 164 saham bergerak naik, 97 saham turun, dan 111 saham tidak bergerak atau stagnan harganya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 43,17 poin (0,22 persen) ke level 19.809,03, indeks Nikkei turun 81,75 poin (0,49 persen) ke level 16.654,60, dan Straits Times menguat 3,11 poin (0,11 persen) ke posisi 2.766,93.