Senin 30 May 2016 10:08 WIB

Konstruksi Sarang Laba-laba Cocok untuk Padang

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Konstruksi bangunan
Foto: Eric Ireng/Antara
Konstruksi bangunan

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Konstruksi sarang laba semakin banyak digunakan sebagai pondasi gedung di Ibukota Sumatra Barat, Padang. Yang terbaru, konstruksi tahan gempa itu digunakan untuk merenovasi gedung Pengadilan Negeri Kota Padang yang telah berusia 36 tahun dan mengalami kerusakan di beberapa bagiannya.

Konstruksi itu dinilai cocok untuk pondasi gedung di Padang baik dari sisi ketahanan terhadap gempa maupun biayanya yang lebih irit dibanding konstruksi biasa. "Kami menggunakan konstruksi sarang laba-laba sebagai fondasi bangunan setelah mempelajari sejumlah referensi serta berkonsultasi dengan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Kota Padang," kata Ketua Pejabat Pembuat Komitmen Pekerjaan Renovasi Gedung PN Padang, Yaskur SE.

Dari sisi biaya, Yaskur mengatakan, penggunaan pondasi sarang laba-laba untuk gedung PN Padang setinggi 2,5 lantai hanya menelan biaya sekitar Rp 9,1 miliar. Angka itu jauh lebih murah dibandingkan pondasi pancang yang memakan biaya Rp 13 miliar. Pertimbangan lain, konstruksi sarang laba-laba telah teruji dan direkomendasikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sebagai bangunan tahan gempa. 

Terbukti, konstruksi ini banyak digunakan di daerah rawan gempa seperti di Padang dan Nanggroe Aceh Darussalam. Sebelumnya, di Padang, konstruksi yang hak patennya dikuasai PT Katama Suryabumi ini telah digunakan untuk pondasi sejumlah gedung seperti Kantor DPRD, sejumlah fakultas dan masjid di Universitas Negeri Padang, Basko Mall Padang, Dinas SDA, dan Kantor TVRI. Konstruksi sarang laba-laba dirancang mampu mengikuti arah gempa dikarenakan menggunakan media tanah sebagai bagian dari struktur pondasi.

Yaskur juga mengatakan pihaknya telah berkonsultasi dengan KPK dan BPKP terkait kebijakan penunjukan langsung penggunaan produk paten ini. Hasilnya, penunjukan langsung dimungkinkan setelah tim mempelajari Perpres No.4 tahun 2015 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Ketua PN Padang Reno Ristowo mengatakan kondisi Kota Padang yang rawan terhadap gempa mendorong tim renovasi tidak bisa sembarangan memilih model fondasi. Setelah berkonsutasi dengan konsultan maka ditetapkan menggunakan konsruksi sarang laba-laba. Terlebih, Katama selaku pemegang paten memberikan garansi seumur gedung untuk bangunan gempa. "Yang tak kalah penting, pondasi ini minim biaya pemeliharaan," ujar Reno.

Bahkan, Reno mengatakan, renovasi gedung PN Padang ini dijadikan percontohan bagi pembangunan gedung pengadilan negeri kelas satu di daerah lain, khususnya untuk bangunan tiga lantai. Acuan yang dipergunakan menyangkut kehandalan, kenyamanan, serta tidak mahal. Bagian bawah gedung akan digunakan untuk parkir kendaraan hakim dan karyawan, serta mobil tahanan. Ada pula bagian dalam yang dilengkapi delapan ruang sidang, dan jembatan yang menghubungkan bangunan lama yang strukturnya masih dapat dipertahankan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement