Kamis 02 Jun 2016 06:57 WIB

Indonesia Gandeng Iran Kembangkan Industri Hulu-Hilir Migas

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ani Nursalikah
Kilang minyak lepas pantai.   (ilustrasi)
Foto: Antara//FB Anggoro
Kilang minyak lepas pantai. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Kunjungan kerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said ke Teheran, Iran, membuahkan sejumlah poin kerja sama antara dua negara. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama Komisi Bersama RI-Iran di Teheran pada Maret 2015 serta Komite Teknis Bersama Indonesia-Iran tentang Migas di Jakarta Februari lalu.

Terdapat tujuh kerja sama di bidang migas yang disepakati, mencakup kerja sama hulu migas di Iran, perdagangan produk migas, proyek gas, pengolahan minyak, petrokimia, industri penunjang migas, hingga peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) di bidang migas.

Menteri Perminyakan Iran Bejan N Zanganeh berharap setelah kerja sama ini diteken dengan pemerintah, Pertamina bisa segera datang ke Iran untuk bekerja sama dengan National Iranian Oil Company (NIOC). Dimulai dengan kerja sama jangka pendek dalam bentuk jasa dan perdagangan setelah itu dikembangkan pada jangka menengah dan panjang.

Sudirman menegaskan Indonesia memandang penting relasi dengan Iran sebagai salah satu negara besar di kawasan Timur Tengah.

"Dalam jangka pendek akan disepakati kerja sama pasokan liquified petroleum gas (LPG) dan minyak mentah dari Iran ke Indonesia. Kami juga menggali peluang kerja sama jangka panjang, seperti investasi hulu migas dan pengembangan SDM," jelas Sudirman, Rabu (1/6).

Pada kunjungan kali ini, tiga dari tujuh rencana kerja sama dikonkretkan dengan disepakatinya kontrak pembelian 88 ribu ton LPG jangka pendek untuk 2016 antara Pertamina dan NIOC. Dalam jangka panjang, Iran siap memasok hingga 500 ribu ton LPG ke Indonesia.  Saat ini, kebutuhan LPG Indonesia telah mencapai enam juta ton/tahun. Lebih dari separuhnya diimpor dan terus meningkat setiap tahunnya seiring program konversi LPG.

"Pertamina berminat pada dua wilayah kerja di Iran yang dalam waktu dekat akan dilelang. Indonesia, melalui Pertamina, diharapkan dapat memperoleh prioritas dalam berpartisipasi dalam operasi ladang migas di Iran,” jelas Menteri Sudirman.

Selain itu, dibahas juga rencana investasi Iran dan pasokan minyak mentah pada kilang swasta di Situbondo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement