Rabu 08 Jun 2016 08:56 WIB

Dolar AS Melemah Setelah Pidato Yellen

Red: Nidia Zuraya
Petugas sedang menghitung mata uang dolar pada tempat penukaran uang.  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Petugas sedang menghitung mata uang dolar pada tempat penukaran uang. (Republika/Tahta Aidilla)

EKBIS.CO, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di New York pada Selasa (7/6) atau Rabu (8/6) pagi WIB, setelah Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, gagal memberikan petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.

Pada sesi sebelumnya, Yellen melakukan pidato publik terakhirnya sebelum pertemuan kebijakan Fed Juni pada pekan depan.

Dia menyatakan optimisme tentang ekonomi AS dan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga selanjutnya mungkin sedang dalam perjalanan, tetapi tidak menyebutkan waktu kenaikannya.

"Jika data yang masuk konsisten dengan kondisi-kondisi penguatan pasar tenaga kerja dan inflasi membuat kemajuan menuju target 2,0 persen kami, seperti yang saya harapkan, kenaikan bertahap lebih lanjut dalam suku bunga federal fund cenderung tepat," kata Yellen, Senin (6/6).

Namun, dia tidak memberikan kerangka waktu untuk menaikkan suku bunga seperti yang dia lakukan pada Mei, yang ditafsirkan oleh banyak pengamat pasar sebagai dovish. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,05 persen menjadi 93,853 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro merosot ke 1,1365 dolar AS dari 1,1371 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,4564 dolar AS dari 1,4457 dolar AS. Dolar Australia naik ke 0,7455 dolar AS dari 0,7377 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,29 terhadap yen Jepang, lebih rendah dari 107,37 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS jatuh menjadi 0,9650 franc Swiss dari 0,9700 franc Swiss, dan turun tipis ke 1,2767 dolar Kanada dari 1,2815 dolar Kanada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement