EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) menyebutkan, tren penggunaan kartu kredit pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2016 diprediksi tetap dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu sekitar 15 persen.
General Manager AKKI, Steve Marta mengatakan, biasanya pada bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri, volume transaksi kartu kredit akan meningkat. "Kalau seperti tahun lalu sih biasanya ada naik di masa bulan ramadhan," ujar Steve Marta pada Republika, Kamis (9/6).
Namun, ia memprediksi jika pertumbuhan transaksi cenderung tetap sama dengan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 39/PMK.03/2016 yang mewajibkan penerbit kartu kredit untuk melaporkan transaksi nasabah kepada Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).
"Prediksi tetap, tapi memang di bulan ramadhan biasanya naik sekitar 15 persen. Tapi ada ketentuannya Menteri Keuangan ini nih. Ini yang mau kita kaji dulu yang soal pajak," tutur Steve.
Steve menjelaskan, biasanya pada masa Ramadhan, transaksi kartu kredit meningkat dalam transaksi ritel seperti untuk pembayaran restoran, departement store, dan supermarket. Sedangkan pada masa Lebaran, peningkatan transaksi banyak dalam pembelian tiket dan pembayaran sewa hotel.
Berdasarkan data statistik kartu kredit Bank Indonesia tahun 2015, tercatat bahwa peningkatan transaksi kartu kredit dimulai pada bulan Mei. Volume transaksi Mei 2015 tercatat sebesar 23.083.918 satuan transaksi dengan nominal transaksi Rp 23.556.509 triliun. Di bulan Juni 2015, volume transaksi tercatat meningkat menjadi 24,440,007 dengan nominal transaksi sebesar Rp 24,624,549 triliun.
Di bulan-bulan selanjutnya, tercatat pengguna kartu kredit masih meningkat. Dengan total volume transaksi pada tahun 2015 sebesar 281.325.840 satuan transaksi dengan nominal transaksi Rp 280,543,930 triliun.
