EKBIS.CO, JAKARTA -- Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang akhirnya dilanjutkan kembali setelah mangkrak selama empat tahun. Dalam acara seremoni penandatanganan di Istana Negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan bahwa ia pernah berjanji pada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk melanjutkan PLTU Batang yang terkendala masalah pembebasan lahan.
Saat itu, Jokowi memasang target enam bulan untuk melanjutkannya. Namun, target itu nyatanya mundur enam bulan. Jokowi bersyukur pada akhirnya semua hambatan yang menjadi kendala PLTU Batang dapat diatasi. Setelah itu, barulah Jepang mencairkan dananya untuk proyek yang memiliki nilai investasi 4,2 miliar dolar AS tersebut.
"Artinya proyek ini berjalan meski sedikit terlambat dari janji saya. Mundur sedikit. Tapi memang masalah di lapangan bukan masalah yang remeh dan kecil. Kalau saya ceritakan, sehari enggak akan selesai. Rumit," kata Presiden dalam sambutannya, Kamis (9/6).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, dimulainya kembali pembangunan PLTU Batang akan menjadi sebuah pesan yang kuat untuk investor bahwa pemerintah serius melakukan perbaikan. Ia membayangkan, jika pemerintah tidak turun untuk menyelesaikan masalah di proyek pembangkit listrik tersebut, maka investor-investor lain bisa saja menarik kembali dananya dari Indonesia.
"Ini pesan bahwa pemerintah bisa menyelesaikan masalah," ucapnya.
PLTU Batang sendiri ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2019. Jokowi mengingatkan investor agar proyek dapat selesai tepat waktu.