EKBIS.CO, ZAGREB--Indonesia ingin memaksimalkan Eropa Tenggara sebagai pasar bagi produk unggulan kopi Indonesia. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kroasia menggelar promosi kopi akhir pekan lalu di KBRI Zagreb dan salah satu kafe ternama di pusat kota Zagreb.
"Sekitar 600 orang pengunjung silih berganti mendatangi acara ini dan mencoba kopi single origins yang ada," ujar Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Zagreb Widjoseno Sastroamidjojo kepada Republika.co.id, Ahad (12/6).
Dengan banyaknya ragam kopi Indonesia seperti kopi Gayo di Aceh, kopi Solok di Sumatera, Kopi Toraja di Sulawesi, kopi Flores hingga kopi Malabar mampu menarik minat sejumlah roasters, industri kopi maupun importir Kroasia.
Seperti diketahui, Kroasia memiliki budaya minum kopi yang kuat. Kegemaran warganya menghabiskan waktu di kafe membuat bisnis kafe menjamur di seluruh Kroasia. Negara dengan populasi sekitar 4,2 juta ini juga memiliki tingkat konsumsi kopi per kapita yang sangat tinggi.
Berdasarkan data Euromonitor, pada 2013 tingkat konsumsi kopi Kroasia mencapai 15,9 ton atau 3,8 klogram per kapita (peringkat 14 negara dengan konsumsi kopi terbanyak di dunia). Hingga 2015, nilai tersebut diyakini terus meningkat.
Baca juga, Kopi Bondowosi Bidik Pasar Internasional.
Negara-negara Eropa Tenggara lainnya seperti Slovenia, Serbia, dan Bosnia Herzegovia juga tercatat di dalam 15 negara dengan tingkat konsumsi kopi terbesar di dunia dengan konsumsi kopi per kapita masing-masing sebesar 6,1 kilogram, 5,4 kilogram, dan 4,3 kilogram.
Widjoseno mengatakan, belum banyak orang Kroasia yang megetahui tentang kopi Indonesia. Melihat minat yang tinggi selama promosi serta besarnya potensi turisme Kroasia yang mencapai 12 juta orang pada 2015 lalu, ia meyakini produk kopi Indonesia dapat mencapai sukses besar di pasar Eropa Tenggara.