EKBIS.CO, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengharapkan pemerintah dapat membenahi jalur distribusi barang serta membenahi mekanisme sistem logistik dalam rangka mengurangi gejolak harga.
"Jalur distribusi pangan perlu dibenahi untuk mencegah terjadinya lonjakan harga," kata Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani di Jakarta, Selasa.
Menurut Rosan Roeslani, jika jalur distribusi pengiriman bahan pangan itu berjalan lancar, maka harga dan ketersediaan barang di tengah masyarakat juga dapat terjaga.
Pembenahan jalur distribusi pangan itu, ujar dia, diharapkan dapat dilakukan mulai dari hulu hingga hilir untuk menjamin ketersediaan pasokan serta stabilitas harga pangan.
Kadin juga telah berkoordinasi dan mengimbau agar Kadin Provinsi/Kabupaten/Kota bekerja sama dengan para Gubernur/Bupati/Walikota untuk memonitor produksi pangan.
Selain itu, lanjutnya, setiap daerah juga diharapkan dapat meningkatkan produksi komoditas strategis unggulannya untuk keamanan pasokan pangan.
Sebelumnya, Kadin menyambut baik pembangunan Pelabuhan New Priok (Priok Baru) di daerah Kalibaru, dan menyatakan bahwa pelabuhan tersebut juga dapat menekan biaya logistik.
"Pelabuhan New Priok dibangun terdiri dari tiga terminal kontainer dan dua terminal produk. Pelabuhan ini akan terus dikembangkan dengan total tujuh terminal kontainer dan dua terminal produk. Hal ini diperkirakan dapat menekan biaya logistik hingga 30 persen," kata Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani.
Untuk memastikan kesiapan operasional terminal peti kemas, Pelabuhan New Priok itu juga telah melakukan uji coba pelayaran internasional. Pelabuhan tersebut diperkirakan mulai beroperasi pada akhir Juni atau awal Juli.
Dia mengatakan, pengembangan Pelabuhan ke depannya diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5 persen.
"Ke depannya bila ingin mempunyai pertumbuhan 5 persen, pelabuhan harus terus kita kembangkan. Memang ini merupakan pembangunan jangka panjang bisa 5 tahun sampai 10 tahun. Paling tidak kita sudah memiliki basis pengembangannya," kata Rosan.
Ia mengungkapkan bahwa kalangan pengusaha berharap agar pengembangan pelabuhan tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi beberapa daerah lain di Indonesia juga perlu dikembangkan agar pembangunan infrastruktur dapat merata.
Pelabuhan New Priok itu sendiri jika dikembangkan sesuai rencana maka akan mencapai total area hingga 411 hektare. Sementara pelabuhan di terminal satu yang menjadi tempat uji coba pelayaran internasional pertama memiliki luas lahan kurang lebih 32 hektare dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun.