EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (BSM) akan menerbitkan surat utang syariah atau sukuk subordinasi dengan nilai emisi menjadi Rp 1 triliun yang direncanakan pada kuartal IV 2016.
Direktur BSM Kusman Yandi mengatakan pendanaan dari sukuk itu akan digunakan untuk membiayai kembali surat utang sebelumnya yang akan jatuh tempo sebesar Rp 500 miliar, dan sisa pendanaan dengan jumlah yang sama untuk memperkuat permodalan.
"Kita terbitkan setelah September 2016, pada kuartal IV," ujar dia di Jakarta, Selasa (14/6) malam.
Dengan estimasi tambahan modal Rp 500 miliar pada akhir tahun tersebut, maka rasio kecukupan modal (CAR) BSM ditargetkan dapat menjadi 14 persen dari posisi CAR per Mei 2016 di 13,3 persen. Sementara modal perusahaan diperkirakan akan menjadi Rp 6 triliun.
Di luar untuk pembiayaan kembali sukuk yang jatuh tempo, Yusman mengatakan penerbitan kembali sukuk tersebut untuk menambah cakupan usaha perusahaan dan cadangan untuk memperkuat permodalan. Sedangkan untuk ekspansi pembiayaan yang ditargetkan tumbuh melebihi 10 persen, Yusman menuturkan, likuiditas perusahaan sudah cukup, dan diperkirakan tidak akan seret di semester II 2016.
Pasalnya, saat ini BSM juga memiliki kelebihan likuiditas yang ditempatkan di instrumen Bank Indonesia hingga Rp 13 triliun. Anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini juga memiliki aset di Sukuk berbasiskan proyek pemerintah (project based sukuk) yang jumlahnya mencapai Rp 5,7 triliun.