Jumat 17 Jun 2016 13:02 WIB

Pemerintah Bangun 19 Pusat Logistik Berikat Baru

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kedua kanan) serta Menkoinfo Rudiantara (kedua kiri) menunjau ke salah satu gudang usai meresmikan secara simbolik 11 Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kedua kanan) serta Menkoinfo Rudiantara (kedua kiri) menunjau ke salah satu gudang usai meresmikan secara simbolik 11 Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menambah 19 pusat logistik berikat (PLB) baru yang tersebar di seluruh daerah. PLB ini diyakini memberikan dampak positif untuk penyebaran barang yang bisa menjaga harga produk tetap stabil.

Deputi Bidang Industri dan Perniagaan Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Eddy Putra Irawady mengatakan, PLB merupakan program yang sangat baik, sehingga pemerintah terus menambah jumlahnya. Dari 12 yang ada, akan ada 19 PLB baru yang tengah dibangun.

"Nanti ada calon lagi 19 PLB. Ini masih dalam tahap pembangunan," ujar Eddy di kantornya, Jakarta, Kamis (16/6) malam.

Dia menjelaskan, keberadaan PLB memberikan manfaat dalam mengurangi biaya transportasi karena PLB bisa mendekatkan barang ke tempat produksi. Selain itu PLB juga mengurangi waktu dweeling time karena tidak ada pemeriksaan kepabeanan.

"Terus ‎ menghindari perbedaan nilai tukar, dan cashflow perusahaan karena kalau dia (perusahaan) pakai material baru dibayar," ujarnya,

Eddy menuturkan, ke-19 PLB yang sedang dibangun berada di daerah Kalimantan, Sumatra khususnya di Batam‎, serta provinsi Jawa Timur. Sementara untuk isi dari PLB tersebut masih didominasi oleh material minyak dan gas (migas), kapas, elektronik, otomotif, serta sedikit bahan makanan khususnya holtikultura.

"Pertumbuhan industri dari PLB ini sangat baik. Mesti belum dikaji secara menyeluruh. Tapi ini terlihat dari pertumbuhan PPn industri yang bertambah," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement