EKBIS.CO, JAKARTA -- Manajemen Air Asia Indonesia belum memikirkan ekspansi bisnis termasuk penambahan rute baru pada tahun ini. Alih-alih menambah rute baru, Air Asia lebih memilih memaksimalkan rute-rute yang sudah ada.
"Bukan ditahan, tapi memaksimalkan rute-rute yang ada. Menurut kita sekarang bukan waktunya inves, tapi waktunya memaksimalkan utilisasi kondisi yang sudah ada," ujar Direktur Niaga Air Asia Indonesia Andy Adrian Febryanto di Jakarta, Rabu (22/6).
Ia menilai, dengan menambah rute baru, otomatis akan menambah mengeluarkan dana lebih besar untuk edukasi atau promosi kepada calon penumpang, mengingat rute-rute yang dibuka Air Asia biasanya merupakan rute-rute yang jarang atau bahkan belum pernah ada.
"Air Asia biasanya kalau buka rute kan rute-rute unik, misal Phuket. Kita harus sosialisasi, dan butuh uang besar, daripada untuk itu mending maksimal rute yang sudah ada," lanjutnya.
Dengan memanfaatkan rute yang sudah ada sehingga bisa meraih pendapatan lebih besar. Baru tahun depan AirAsia akan memulai ekspansi berbagai hal termasuk dengan menambah rute baru.
Disinggung rute domestik atau internasional yang akan dibuka pada 2017, ia mengaku belum dapat memastikan. Untuk rute domestik, kecenderungan biasanya hanya terpusat pada Bali dan Yogyakarta.
Sedangkan, rute internasional lebih banyak pilihan. Terlebih, ia katakan, saat ini semakin besar rasa keingintahuan masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke luar negeri.
Persoalan regulasi juga menjadi salah satu hal yang akan dipertimbangkan manajemen sebelum memutuskan rute mana yang akan dibuka. Ia menilai, Air Asia memiliki keterbatasan untuk bergerak lebih agresif pada pasar domestik, mengingat adanya peraturan mengenai tarif mengenai tarif batas atas dan tarif batas bawah.
"Sehingga kita terbatas untuk gerak lebih agresif sementara kalau internasional kan tidak. Itu salah satu pertimbangan ke depan," ungkapnya.