EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Mandiri menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk meluncurkan kartu debit bersama atau co-branding KARTANU. Kerja sama tersebut ditarget meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,
Peluncuran kartu debit yang juga berfungsi sebagai kartu anggota itu dilakukan oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin (27/6).
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyebutkan, diharapkan kartu ini dapat menjangkau wilayah terpencil dengan jaringan luas NU. “Kami berharap melalui kerja sama dan inovasi dalam bentuk KARTANU ini, inklusi keuangan atau akses layanan perbankan di Indonesia dapat lebih luas dan menjangkau hingga ke wilayah terpencil,” kata Muliaman.
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, kartu tersebut merupakan bentuk sinergi Bank Mandiri dan PBNU dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
"Melalui kartu anggota yang di-co-brandingkan dengan kartu debit Bank Mandiri ini, anggota NU di berbagai wilayah Indonesia, dapat menikmati layanan perbankan dengan mudah. ” kata Kartika.
Kartika menjelaskan, KARTANU dapat digunakan anggota-anggota NU untuk mendapatkan layanan perbankan. Melalui kartu ini, para anggota NU dapat membuka rekening tabungan dengan setoran awal hanya Rp 20 ribu tanpa bunga dan tidak dikenakan biaya administrasi bulanan tabungan dan kartu, terutama untuk pembukaan rekening dengan jenis kartu Silver.
Pemegang KARTANU juga bisa mendapatkan fiestapoin melalui transaksi di Mandiri e-banking, peningkatan saldo tabungan, dan bertransaksi di merchant.
"Lewat co-brand ini, diperkirakan dapat meningkatkan jumlah nasabah baru pengguna kartu Mandiri debit," ujarnya.
Saat ini, pengguna kartu debit Mandiri mencapai 13,3 juta pengguna dengan jumlah transaksi lebih dari 6,5 juta transaksi per bulan. "Volume transaksinya bisa mencapai sekitar Rp 5 triliun setiap bulan," ujar Kartika.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengemukakan, peluncuran Kartu Debit KARTANU merupakan sinergi Bank Mandiri dan PBNU untuk membuka akses masyarakat terhadap lembaga keuangan formal, khususnya bagi anggota NU yang ada di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 33 persen dari total penduduk Indonesia.
“Insyaallah dengan sinergi ini, layanan keuangan dapat menjangkau lapisan masyarakat dan wilayah yang lebih luas lagi di Tanah Air, "ujarnya.