EKBIS.CO, JAKARTA -- Sebanyak tujuh kontainer daging selundupan yang telah disita Direktorat Jenderal Bea dan Cukai siap dilelang secara terbuka. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyebut, pengumuman lelang akan segera disiarkan pada hari ini, Kamis (30/6), dan Bulog berencana ikut serta dalam proses tersebut.
"Semuanya terbuka, kalau ada pengumumannya, kita ikut," kata dia, Kamis (30/6).
Daging selundupan siap lelang berupa jeroan di antaranya hati dan jantung sapi. Jumlah daging masih belum pasti, tapi ia memperkirakanntotal daging lelang tersedia 201 ton. Daging jeroan didatangkan dari Australia dan mengalami cacat prosedur.
Baca: Bea Cukai Hibahkan 21.847 Kg Daging untuk Masyarakat
Djarot secara khusus belum menelisik soal kondisi dan kualitas daging. Namun dari sampel yang diperlihatkan, ia melihat kondisi daging baik dan berasal dari negara bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). "Kondisi fisik oke, cuma karena tidak berizin, jadi disebut selundupan, masalah bukan di daging tapi di dokumennya," ujarnya.
Daging tersebut rencananya akan dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram. Karenanya, harga lelang harus dijual di bawah harga tersebut. Persebaran daging jeroan akan dilakukan segera setelah lelang usai agar keberadaan daging dapat menambah pasokan di momen lebaran 2016.
Meski begitu, ia menegaskan, daging-daging selundupan yang akan dimanfaatkan Bulog bukan karena kekurangan pasokan. Justru keberadaannya melengkapi daging-daging yang saat ini tersedia cukup di gudang Bulog. "Jangan sampai kita jual mahal, tapi juga dijaga agar harga jeroan tidak jatuh," tuturnya.