EKBIS.CO, JAKARTA -- Pelaksaan distribusi tertutup elpiji ukuran 3 kg akan melibatkan bank pelat merah. Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk nantinya akan menyediakan kartu khusus yang bisa diakses rumah tangga pelaku usaha kecil menengah laiknya penggunaan uang elektronik atau e-money. Nantinya, dua golongan konsumen yakni rumah tangga dan pelaku usaha kecil dan menengah bisa memanfaatkan kebijakan ini.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja memang belum mau menyebutkan bank BUMN mana yang akan ditunjuk. Namun, ia menegaskan bahwa bank yang akan dilibatkan sudah bersedia untuk menyukseskan rencana pemerintah agar subsidi elpiji bisa tepat sasaran.
Uji Coba Distribusi Tertutup Elpiji 3 Kg Setelah Lebaran
"Bank bumn nanti jika sudah ditetapkan nanti," kata Wirat.
Wirat menjelaskan, dengan kerja sama dengan bank nanti pemberlakuan subsidi tertutup tepat sasaran akan dilakukan layaknya uang elektronik. Nantinya di setiap pangkalan yang menjual LPG 3 kg akan disiapkan alat tapping yang mana alat tersebut sudah disediakan oleh bank BUMN itu.
"Jadi nanti semua dari bank, transaksi non tunai. Setiap pangkalan ada tappingnya jika nmasyarakt mau belibawa uang bisa top up disana," jelas dia.
Lebih lanjut ditanyai terkait dengan harga, Wirat menambahkan, untuk harga akan berlaku harga eceran tertinggi (HET). Begitu juga untuk masyarakat yang membelinya menggunakan uang cash. Harga yang diterapkan adalah harga eceran tertinggi.
Wiratmaja menambahkan, selain kedua golongan tadi yakni rumah tangga dan usaha mikro, elpiji 3 kg akan diberlakukan harga eceran tertinggi. Ia mengaku pemerintah belum memformulasikan kebijakan untuk distribusi elpiji yang secara khusus menyasar golongan tak mampu.
"Nah di aturan yang sekarang belum sampai ke tidak mampu. Jadi rumah tangga aja," jelas dia.
Pemerintah menyatakan akan mulai menerapkan subsidi tertutup untuk elpiji 3 kg di Tarakan, Kalimantan Utara pasca lebaran kali ini. Masyarakat akan diberikan kartu sebagai uang elektronik yang dijadikan sebagai alat transaksi pembelian LPG 3 Kg. Setiap keluarga akan diberikan jatah tiga LPG 3 Kg per bulan.