Jumat 15 Jul 2016 10:02 WIB

Pengampunan Pajak dan Cadangan Devisa Dorong IHSG Menguat

Red: Nur Aini
Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jumat (15/7), dibuka menguat sebesar 6,71 poin seiring dengan pergerakan bursa saham kawasan Asia yang bergerak di area positif. IHSG BEI dibuka naik 6,71 poin atau 0,13 persen menjadi 5.090,24. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 1,87 poin (0,36 persen) menjadi 874,09.

"Pasar saham Asia pada pagi ini yang membaik memberikan dukungan bagi IHSG untuk kembali bergerak ke area positif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat.

Nico Omer menambahkan bahwa kebijakan pengampunan pajak juga masih memberi pegaruh positif pada bursa saham domestik. Pemerintah akan memberikan kepastian hukum melalui UU bagi yang ikut dalam program pengampunan pajak.

Di samping itu, kata dia, sentimen positif dipengaruhi kenaikan cadangan devisa yang dipicu penempatan dana perbankan pada Bank Indonesia (BI) melalui instrumen foreign exchange (FX) swap serta term deposit valas pada Juni. "Kenaikan cadangan devisa akan menjaga fluktuasi rupiah yang stabil, dan akan direspon positif investor," katanya.

Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Juni 2016 tercatat sebesar 109,8 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2016 sebesar 103,6 miliar dolar AS.

Sementara di bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 58,43 poin (0,27 persen) ke level 21.619,49, indeks Nikkei naik 134,03 poin (0,82 persen) ke level 16.519,42, dan Straits Times menguat 29,66 poin (1,02 persen) ke posisi 2.936,23.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement