Senin 18 Jul 2016 10:39 WIB

Ekonom: Hingga Akhir Tahun Ekonomi Indonesia akan Tumbuh 5,0 Persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksi, kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,3 persen. Sedangkan tanpa pengampunan pajak, pertumbuhan ekonomi hanya berada di batas bawah 5,04 persen.

Menurut Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sekitar 5,0 persen yoy. "Namun demikian, saya sepakat bahwa tax amnesty berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah hingga panjang karena tax amnesty akan mendorong repatriasi dana-dana yang selama ini ditempatkan di luar negeri," ujar Josua, Senin (18/7).

Josua memaparkan, hal tersebut bergantung juga pada jenis investasi untuk menampung dana repatriasi. Jika repatriasi dana tersebut ditempatkan pada properti atau pabrik dan investasi di sektor riil lainnya, ia menilai hal tersebut baru akan mendorong pertumbuhan investasi. Dan yang pada akhirnya dapat menggerakkan sektor riil dan manufaktur dan pertumbuhan ekonomi domestik. 

"Namun, saya pikir tax amnesty tersebut baru akan berdampak pada investasi di properti dan sektor lainnya baru akan terrefleksi paling cepat pada Kuartal IV 2016 atau awal tahun depan. Jadi belum akan terlalu mendongkrak ekonomi tahun ini," jelasnya.

Disamping itu, ia menilai belanja pemerintah yang semakin membaik di tahun ini belum dapat mendorong investasi swasta sehingga konsumsi masyarakat pun masih lemah. Sehingga, ia menilai dampak tax amnesty pada pertumbuhan ekonomi baru akan terlihat pada tahun depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement