EKBIS.CO, SUBANG -- Pertamina EP Aset 3 melalui Lapangan Subang memiliki fasilitas pemurnian atau removal plant yang berfungsi menekan kandungan karbondioksida (CO2) yang terlampau tinggi. 'Sisa' CO2 itu lantas dijual kepada industri untuk selanjutnya dimanfaatkan untuk pengolahan makanan dan minuman.
Manager Field Subang Aset 3 Pertamina EP Armand Mel Hukom menyebutkan saat ini baru ada dua konsumen yang membeli produksi CO2 dari pihaknya. Namun siapa sangka, masuk semester I tahun ini peminat CO2 untuk industri justru meningkat.
Armand mengungkapkan, selain PT Samator dan PT AGl sebagai konsumen saat ini, beberapa perusahaan sudah menyatakan keinginan mereka untuk membeli CO2 dari Field Subang. Saat ini, lanjutnya, tengah dilakukan proses administrasi dan legal yang dilakukan oleh pihak PT Pertamina (Persero).
“Permintaan terhadap CO2 hasil pemurnian di Field Subang tenis meningkat, beberapa pembeli baru sudah menunjukan minat mereka. Tetapi kita belum bisa memenuhi, masih harus menunggu proses yang dilakukan oleh Pusat dan SKK Migas,” ujar Armand kantor Pertamina EP Aset 3 Field Subang, Senin (18/7).
Armand berharap dalam waktu dekat semua proses legalisasi dan administrasi tersebut bisa diselesaikan sehingga nilai tambah dari kegiatan pengurangan emisi CO2 di Field Subang, bisa terus bertambah.
“Kami juga menjual karbondioksida (C02) kepada dua pembeli utama, yaitu PT Samator dan PT Aneka Gas Industri (ASI)," katanya.
Pertamina EP Asset-3 Field Subang memiliki dua plant pemurnian CO2 atau Removal Plant yang berada di Cilamaya dan di Subang. CO2 Removal Plant di Cilamaya beroperasi sejak 2000 dan didesain untuk menurunkan kadar CO2 dari 40 persen menjadi 5 persen. Gas CO2 yang dikirim ke konsumen PT Samator sebanyak 1.172 juta kaki kubik dengan revenue sebesar 2.842,05 dolar AS per hari.