EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesian National Shipowners Association (INSA) mendorong pemerintah segera menyukseskan program beyond cabotage.
Hal ini diutarakan Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto saat rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru-baru ini. Carmelita mengatakan, program beyond cabotage telah melewati proses panjang sebagai kelanjutan dari program asas cabotage yang telah sukses mendongkrak pertumbuhan jumlah kapal nasional.
Saat ini, program beyond cabotage telah pada tahap pencatatan nilai ekspor dalam bentuk cost, insurance and freight (CIF). Kebijakan tersebut memberikan angin segar terhadap program beyond cabotage.
"Untuk itu, kami mendorong agar beyond cabotage dapat segera terealisasi karena akan berdampak positif terhadap ekonomi nasional, terutama untuk menahan arus keluarnya devisa negara ke luar negeri," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (25/7).
Carmelita menerangkan, beyond cabotage merupakan kegiatan angkutan ekspor-impor memprioritaskan kapal berbendera Merah Putih yang dioperasikan perusahaan pelayaran nasional dan diawaki oleh awak berkebangsaan Indonesia.
Untuk menyukseskan program tersebut, katanya, Kemenhub bersama instansi pemerintahan lainnya tengah berupaya mengimplementasikan program beyond cabotage secara bertahap sekaligus mengusulkan adanya insentif bagi pemilik barang yang menggunakan kapal nasional untuk perdagangan luar negeri.
"Upaya-upaya yang dilakukan harus terus didukung, sehingga program beyond cabotage dapat segera terealisasi,"katanya.
Selain membahas beyond cabotage, INSA bersama Kemenhub membahas 26 permasalahan di daerah, seperti VTS dan penerapan Inaportnet. Permasalahan yang dibahas ini merupakan hasil rapat kerja INSA beberapa waktu lalu.
"Hasil Raker bersama DPC kami tindak lanjuti dengan rapat koordinasi bersama Kemenhub untuk dicarikan solusi terbaiknya," ungkapnya.
Carmelita juga menuturkan, pertemuan ini merupakan bentuk sinergi yang telah terjalin antara INSA dan pemerintah selama ini. Hal ini juga sekaligus membuktikan organisasi INSA tetap berjalan seperti biasa.
"Kami tetap solid dan akan terus berjuang bersama dengan para stakeholder untuk kepentingan nasional," katanya menambahkan.