EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN pada semester I 2016 membukukan pertumbuhan kredit sebesar 18,39 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 126,125 triliun pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp 149,316 triliun.
Pertumbuhan kredit BTN didorong oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tercatat sebesar Rp 135,745 trilliun. Angka tersebut tumbuh 20,23 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 112,903 triliun. Sedangkan kredit nonperumahan sebesar Rp 13,571 triliun atau tumbuh 2,64 persen dari 2015 yang sebesar Rp 13,223 triliun.
Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, saat ini BTN masih sebagai pemimpin pangsa pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan pangsa pasar 31 persen. Sedangkan kontribusi dari KPR subsidi sebesar 97 persen.
"Dengan CAR (rasio kecukupan modal) di kuartal II naik menjadi 22,07 persen, saya kira kita masih punya kelonggaran yang cukup untuk ekspansi kredit. Target tahun ini 19-20 persen," ujar Maryono saat paparan kinerja BTN semester I di Menara BTN, Jakarta, Senin (25/7).
Kualitas kredit BTN tercatat mengalami perbaikan, dari rasio kredit bermasalah (Nonperforming Loan/NPL) gross sebesar 4,70 persen pada 2015 menjadi 3,41 persen pada semester I 2016. Sedangkan NPL net dari 3,37 persen turun menjadi 2,23 persen.
Sementara itu, pendapatan operasional BTN ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp 3,696 triliun dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 584 miliar. Pendapatan bunga bersih tumbuh 15,71 persen yoy dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,194 triliun.
Sedangkan pendapatan operasional lainnya tumbuh 12,56 persen yoy dari 2015 yang sebesar Rp 519 miliar. Ditargetkan pertumbuhan laba perseroan sampai akhir tahun ini sebesar Rp 2,4 triliun.