Kamis 04 Aug 2016 20:31 WIB

Indonesia Segera Miliki Pelabuhan Syariah

Rep: Lintar Satria/ Red: Achmad Syalaby
Ada lima hal penting dalam pengembangan ekonomi syariah. (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ada lima hal penting dalam pengembangan ekonomi syariah. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA — Indonesia akan memiliki Pelabuhan Syariah. Pelabuhan ini hasil sinergi dua BUMN, PT Pelabuhan Indonesia II dengan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). Pelabuhan ini diyakini bakal dapat dapat menjadi pusat distribusi halal di dunia. Distribusi barang dan jasa halal di Asia Tenggara pun menjadi target bagi pelabuhan ini. 

Rencana pembangunan pelabuhan ini diungkapkan oleh Sitta Rosdaniah, Financial and Supporting Director JIEP, ketika menjadi panelis dalam diskusi di Forum Ekonomi Islam Dunia (WEIF- World Economic Islam Forum) ke 12, Rabu (3/8) di Jakarta Convention Center.

 "Indonesia seperti yang diketahui berpenduduk muslim terbesar di Dunia. Kami yakin dunia bisa mendapatkan barang dan jasa bermutu di Indonesia. Dan, Indonesia bisa banyak mendapatkan barang industri halal," katanya dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Kamis (4/7).

Pelabuhan syariah tersebut nantinya akan terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan Kawasan Industri Pulo Gadung. "Jadi Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Sehingga tidak tertinggal lagi," tutupnya.

Dalam diskusi panel tersebut, Sitta berbicara bersama dengan Mohammed Nazeem Noordali (General Manager, Corporate and Structured Finance Islamic Development Bank, Saudia Arabia), Malek Mattar (CEO My Outlers Pte Ltd, Singapura), dan Akmal Saleem ( CEO MaarijCapital, Saudia Arabia). Annamaria Tiozzo, President World Halal Development Italian Halal Certificcation Center Italia, menjadi moderator diskusi ini.        

Sitta menjelaskan, pelabuhan syariah tersebut menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah di dunia. Menurut dia, pelabuhan halal akan ditopang dengan adanya zona halal di Kawasan Industri JIEP. "Zona yang kami kembangkan memiliki berbagai fasilitas yang menunjang manajamen dan distribusi halal," tuturnya.  

Di Zona Halal akan ada Moslem Fashion Hub, MICE, Halal Warehouse, Halal Laboratory, Shariah Finance Centre, National Creative Industry & Training Centre, Halal Lifestyle Showcases, National Logistic Centre, Halal Culinary Centre, dan Organic Urban Farming. DI zona halal, Usaha Kecil dan Menengan (UKM) akan mendapatkan prioritas untuk mengembangkan unit bisnisnya. Sejauh ini UKM memang perlu dukungan agar produk yang dihasilkannya, dapat memenuhi standar halal.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement