EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia turun pada Selasa (9/8) atau Rabu (10/8) pagi WIB karena para investor mengambil keuntungan dari kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga minyak juga dipicu laporan kenaikan proyeksi produksi Amerika Serikat (AS) pada tahun depan.
Patokan harga di AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 0,25 dolar AS menjadi menetap di 42,77 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global minyak mentah Brent untuk pengiriman September, berkurang 0,41 dolar AS menjadi ditutup pada 44,98 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Badan Informasi Energi AS (EIA) meningkatkan perkiraan produksi minyak mentah dalam negeri untuk 2017 menjadi 8,31 juta barel per hari dari 8,2 juta barel yang diproyeksikan pada Juli 2016.
Sementara laporan prospek energi jangka pendek bulanan yang dirilis Selasa (9/8), mengungkapkan bahwa konsumsi minyak global akan melebihi pasokan sebesar rata-rata 170 ribu barel per hari pada tahun depan, dibandingkan dengan surplus 10 ribu barel pada prospek Juli 2016.
Harga minyak turun dari tingkat tertinggi selama dua pekan pada Selasa (9/8) setelah rilis laporan EIA. Penurunan harga minyak juga terjadi menyusul pengumuman Senin tentang pertemuan tak terjadwal pada bulan depan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memicu spekulasi langkah-langkah untuk menstabilkan harga.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak dilaporkan mengatakan negaranya akan bersedia untuk membahas pembekuan produksi, jika OPEC mengangkat masalah tersebut.