EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 85,16 persen menjadi Rp 166,56 miliar pada tahun buku semester pertama 2016 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 89,95 miliar.
Dalam laporan keuangan BEI yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (29/8) tercatat kenaikan laba bersih seiring dengan meningkatnya pendapatan sekitar 12,23 persen menjadi Rp 606,87 miliar dari periode sama tahun lalu Rp 540,71 miliar. Kenaikan pendapatan itu salah satunya didukung dari pendapatan investasi BEI yang meningkat menjadi Rp114,37 miliar atau naik sekitar 870,85 persen dibandingkan semester pertama 2015 sebesar Rp 11,78 miliar. Selain itu, penghasilan lain-lain pada semester pertama 2016 juga tercatat meningkat menjadi Rp 16,18 miliar, dari Rp10,96 miliar pada periode sama tahun lalu.
Sementara itu, jumlah beban usaha pada semester pertama 2016 menurun menjadi Rp 431,77 miliar dari Rp 444,09 miliar pada semester pertama 2015. Beban usaha itu salah satunya terdiri dari gaji dan tunjangan sebesar Rp 191,36 miliar, pengembangan perdagangan Rp 43,53 miliar, penyusutan Rp 36,53 miliar.
Biaya tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar Rp 71,376 miliar, beban administrasi Rp 34,89 miliar, perbaikan dan pemeliharaan Rp 24,30 miliar, sewa Rp 15,6 miliar, transportasi dan telekomunikasi Rp 9,71 miliar, dan konsultan Rp 2,12 miliar. Sementara itu, aset BEI pada semester pertama 2016 juga membukukan kenaikan menjadi Rp 8,61 triliun, atau meningkat sekitar 47,34 persen dari Rp 5,84 triliun pada semester pertama 2015.