EKBIS.CO, BANDAR SERI BEGAWAN -- Menteri Pertanian Brunei Darussalam Dato Paduka Awang Haji Ali bin Haji Apong mengatakan pihaknya membuka peluang kerja sama dalam bidang pertanian dengan berbagai pihak agar bisa meningkatkan produktivitas padi. Ia melihat, kerja sama dengan Indonesia menjadi salah satu targetnya.
Awang mengatakan, Ada sekitar 500-700 hektare (ha) sawah yang bisa digunakan untuk menanam bibit padi. Lahan seluas 700 ha tersebut nantinya bisa digunakan untuk kerja sama dengan Indonesia agar bisa menghasilkan kulitas padi yang baik.
"Target kami satu hektar bisa menghasilkan padi minimal 8 ton. Infrastruktur kami sudah siap sehingga tidak ada alasan untuk tidak menghasilkan padi produktifitas tinggi,” ujar Awang melalui keterangan tertulisnya, Rabu (31/8).
Namun, ia juga menyadari tingkat kesuburan tanah pertanian di Brunei, tidak sama dengan di Indonesia. “Namun saya yakin bahwa target 12 ton padi per hektare bisa dicapai,” tambah Awang.
Hal ini juga disambut baik oleh Pemerintah Indonesia. Duta Besar Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam, Nurul Qomar mengatakan kerja sama pertanian, khususnya padi antara Indonesia dan Brunei akan terus digenjot. Hal ini mengingat hubungan antara dua negara yang baik dan kedua negara bisa saling bekerja sama.
“Indonesia memiliki pengetahuan dan teknologi yang baik dalam meningkatkan produktifitas hasil padi, sehingga layak untuk dikembangkan di Brunei yang memiliki karakter tanah berbeda dengan Indonesia,” ujar Nurul.