EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya di anak usaha PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) guna mengurangi utang sebesar 230 juta dolar AS dari konsorsium bank asing.
Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie mengemukakan bahwa pada 2013 pihaknya mendapat pinjaman dari konsorsium Credit Suisse. Sekitar 100 juta dolar AS baik bunga maupun pokok pinjaman sudah dibayarkan. "Divestasi sebesar 15 persen di MDIA itu akan mengurangi kepemilikan perseroan dari 90 persen menjadi 75 persen," paparnya usai rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Jumat (3/9).
Ia mengemukakan bahwa penentuan harga saham divestasi akan dihitung berdasarkan peraturan berlaku, yakni harga rata-rata selama 90 hari sejak rencana aksi korporasi diumumkan. Pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini (Jumat, 2/9) ini, saham MDIA stagnan di level Rp 2.900 per saham.
Anindya Novyan Bakrie menambahkan bahwa guna mengurangi utang itu, pihaknya juga akan mencari sumber pinjaman terutama dari perbankan nasional yang dapat memberikan pinjaman dalam tenor panjang. "Refinancing atau kurangi utang perlu dilakukan. Apalagi utang itu dalam bentuk dolar AS sedangkan pendapatan perseroan dalam rupiah," katanya.
Dalam RUPS, juga menyetujui untuk melakukan pembagian dividen tahun buku 2015 oleh Intermedia Capital Tbk sebesar Rp 40 miliar atau sekitar 15 persen dari total laba bersih perseroan yang sebesar Rp 256,7 miliar pada 2015. "Dividen yang dibagikan itu setara dengan Rp 10 per saham. Pembagian dividen ini merupakan tahun ketiga kita bagikan dividen," ujar Direktur Utama MDIA Erick Thohir.
Erick Thohir optimistis bisnis media pada tahun ini bergerak positif seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sampai semester pertama 2016 ini, laba perseroan mencapai sekitar Rp 233 miliar atau mendekati laba sepanjang tahun 2015. "Marjin laba kita saat ini di posisi 26 persen, setara dengan situasi di industri media," katanya.