EKBIS.CO, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street ditutup turun lebih dari satu persen pada Selasa (13/9) atau Rabu (14/9) pagi WIB, karena investor terus mengawasi penurunan harga minyak dan mempertimbangkan kapan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, akan menaikkan suku bunganya.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 258,32 poin atau 1,41 persen menjadi berakhir di 18.066,75. Indeks S&P 500 turun 32,02 poin atau 1,48 persen menjadi ditutup pada 2.127,02, dan indeks komposit Nasdaq kehilangan 56,63 poin atau 1,09 persen menjadi 5.155,25.
Harga minyak turun pada perdagangan Selasa (13/9), dengan kedua kontrak minyak mentah AS dan minyak mentah Brent jatuh lebih dari dua persen, karena Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pertumbuhan permintaan minyak global melambat pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Saham-saham sektor energi turun 2,86 persen, memimpin semua sektor komponen S&P 500 lebih rendah. Sementara itu, para investor masih menyaring pernyataan-pernyataan para pejabat Federal Reserve AS.
Anggota voting komite kebijakan The Fed, Lael Brainard mengatakan, dalam sebuah pidato pada Senin (12/9) bahwa akan bijaksana bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan moneter yang longgar ditengah kemajuan ekonomi yang berlanjut.
"Brainard berpikir, risiko asimetris dalam ekonomi yang 'baru normal' mendesak untuk kehati-hatian moneter dalam penghapusan kebijakan-kebijakan akomodatif. Dia tidak akan mendorong untuk kenaikan dalam pertemuan FOMC minggu depan," kata Jay Morelock, seorang ekonom di FTN Financial, dalam catatannya.
Namun demikian, Ketua Fed wilayah Atlanta, Dennis Lockhart, seperti dikutip media, mengatakan kondisi-kondisi ekonomi saat ini menyerukan untuk dilakukannya 'diskusi serius' tentang suku bunga pada pertemuan September.