EKBIS.CO, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan menilai biaya produksi di hulu Blok Masela bisa ditekan lagi hingga 7 miliar dolar AS. Hal ini bisa dicapai dengan mengoptimalisasi hilirasasi.
Luhut menilai, nantinya biaya pembangunan Blok Masela bisa kembali ditekan dengan memaksimalkan potensi dalam negeri untuk mengelola hilir. Selama ini proyek eksplorasi dan eksploitasi migas di Blok Masela sepenuhnya dipegang oleh Inpex sebagai operator.
"Sekarang kami lagi hitung ternyata cost bisa ditekan lagi sampai 7 miliar (dolar AS). Caranya nanti dibagi dua, Inpex memegang pengeboran sampai pada tangki lalu dihilir dipegang industri dalam negeri," ujar Luhut di Gedung Menko Maritim, Jakarta, Kamis (15/9).
Luhut mengatakan dengan biaya yang lebih murah tersebut akan memberikan proyek IRR Inpex hingga 15 persen. Hal tersebut menurut Luhut juga sejalan dengan usulan permintaan insentif yang diajukan oleh Inpex.
Dengan pengoptimalan hilirisasi menurut Luhut Indonesia akan mendapat nilai tambah yang lebih banyak. Sebab, jika selama ini Indonesia hanya menerima profit bagian saja maka dengan optimalisasi di hilir bisa memberikan nilai tambah penerimaan negara.
"Di sini nanti bisa saja mereka join lagi dengan Indonesia. Sehingga Indonesia jangan hanya menerima ujungnya saja tetapi juga pemanfaatan dari hilirisasinya," ujar Luhut.