EKBIS.CO, JAKARTA -- Di tengah melemahnya permintaan dunia, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita justru optimistis terhadap kinerja perdagangan 2016 akan berakhir surplus. Indikasinya terlihat pada kinerja perdagangan Agustus 2016 yang menorehkan surplus sekitar USD 0,3 miliar dan secara kumulatif surplus USD 4,4 miliar.
“Pencapaian surplus perdagangan hingga delapan bulan ini mendukung optimisme bahwa perdagangan kita akan menghasilkan surplus di 2016 ini,” ujar Enggar hari ini, Jumat (16/9).
Enggar menjelaskan, surplus Agustus 2016 sebesar 0,3 miliar dolar AS bersumber dari surplus perdagangan nonmigas sebesar 0,9 miliar dolar AS dan defisit perdagangan migas sebesar 0,6 miliar dolar AS. Secara kumulatif, neraca perdagangan nonmigas Januari-Agustus 2016 surplus 7,7 miliar dolar AS dan neraca perdagangan migas defisit 3,3 miliar dolar AS. Sehingga secara total surplus mencapai 4,4 miliar dolar AS.
Mendag mengungkapkan bahwa surplus perdagangan terbesar dihasilkan dari perdagangan nonmigas dengan Amerika Serikat, India, Filipina, Swiss, dan Belanda yang menyumbang 15,5 miliar dolar AS. Sementara perdagangan dengan Cina, Thailand, Australia, Brasil, dan Argentina defisit perdagangan nonmigas terbesar hingga mencapai 16,7 miliar dolar AS.
Kinerja ekspor nasional pada Agustus 2016 terus mengalami penguatan dan bergerak ke arah positif. Nilai ekspor mencapai 12,6 miliar dolar AS mengalami peningkatan sebesar 32,5 persen (MoM) atau turun 0,7 persen (YoY). Ekspor migas turun 26,3 persen (YoY) dan nonmigas naik sebesar 2,8 persen (YoY).
"Kenaikan ekspor nonmigas mendorong ekspor tahunan, 12 bulan sejak September 2015 sampai Agustus 2016, mengalami penguatan dan bergerak ke arah positif, meskipun masih mengalami penurunan," kata Enggar.
Berdasarkan kinerja tersebut, ekspor nonmigas hingga akhir tahun ini diperkirakan akan mengalami penurunan hanya sekitar 5 persen atau membaik dibandingkan dengan ekspor selam Januari-Agustus 2016 yang turun 7,3 persen. Secara umum, dia mengatakan ekspor nonmigas Indonesia periode Januari-Agustus 2016 mengalami penurunan ke hampir semua negara. Namun, masih terdapat negara tujuan ekspor yang meningkat, antara lain Swiss (125,1 persen), Filipina (25,0 persen), dan Vietnam (3,3 persen).