EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyebutkan pembiayaan atau investasi yang dilakukan melalui pasar keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkualitas. Dengan besarnya proporsi pasar keuangan dalam perekonomian, pembiayaan untuk ekonomi produktif maupun investasi dapat dilakukan dengan lebih efisien.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, saat ini struktur pasar keuangan Indonesia ditandai dengan industri perbankan yang merupakan sumber pendanaan utama bagi ekonomi. Dengan kondisi pendanaan perekonomian yang terlalu bertumpu pada industri perbankan, akses pendanaan bagi peminjam dana (borrower) maupun alternatif investasi bagi pemberi dana (lender atau investor) menjadi terbatas.
"Kondisi ini mendorong diperlukannya alternatif pendanaan di luar sektor perbankan, baik untuk kebutuhan pendanaan jangka pendek maupun jangka panjang,"ujar Agus saat membuka seminar Financial Market Deepening: The Way Forward for Indonesia, di Gedung Bank Indonesia, Senin (19/9).
Menurutnya, salah satu pilihan pengembangan adalah melakukan optimalisasi pendanaan secara langsung kepada lender atau investor, yaitu melalui pengembangan variasi instrumen pasar keuangan, perluasan basis pelaku pasar dan pengembangan infrastruktur pasar.
Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara. Namun perkembangan pasar keuangan dalam 1 dekade terakhir relatif lebih lambat dibandingkan dengan negara kawasan.
"Fenomena ini menunjukkan bahwa Indonesia belum bisa memanfaatkan pasar keuangan sebagai daya dorong perekonomiannya," katanya.
Untuk itu, perkembangan pasar keuangan Indonesia memerlukan sinergi kebijakan antar lembaga terkait, yaitu Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Keuangan.