Selasa 27 Sep 2016 10:13 WIB

IHSG Dibuka Melemah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis(28/7). (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis(28/7). (Republika/ Tahta Aidilla)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 15,59 poin atau 0,29 poin di level 5.336,55, Selasa (27/9). Laju IHSG terus turun, terpantau hingga pukul 09.36 laju saham berada di level 5.312,64.

Kepala Analis Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, mengawali pekan ini, laju IHSG ditutup di teritori negatif.

"Pelemahan tersebut terjadi setelah pelaku pasar cenderung ragu akan adanya kesepakatan jelang pertemuan anggota OPEC dan Non-OPEC di Aljazair dalam pekan ini yang berimbas pada melemahnya laju harga minyak mentah dan terefleksi pada pelemahan saham-saham komoditas energi," ujar Reza, Selasa (27/9).

Sementara itu, sentimen yang sama turut berimbas pada pelemahan di bursa saham global, baik Eropa maupun Asia. Kini IHSG masih mencoba bertahan dengan bergerak flat seiring dengan terbatasnya peluang penguatan dan dengan asumsi mampu bertahan diatas MA5 nya.

Sepanjang pergerakan, IHSG melemah dan tidak diikuti laju rupiah yang menguat. Sementara itu, investor asing tercatat mulai melakukan aksi jual dari nett buy Rp 181,34 miliar menjadi nett sell Rp 335,92 miliar.

"IHSG hari ini akan berada di level support 5.321-5.330 dan resisten 5.364-5.380," kata Reza.

Meski laju IHSG masih mampu bertahan di atas MA20 (5327), namun masih adanya sentimen negatif dapat menambah potensi penurunan bagi IHSG.

"Laju IHSG pun kembali rentan terkena aksi ambil untung lanjutan. Tetap cermati sentimen yang ada dan antisipasi akan adanya pelemahan lanjutan serta batasi speculative trading," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement