Selasa 27 Sep 2016 13:43 WIB

Stok Bawang Merah dan Cabai Melimpah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pekerja memeriksa bawang merah yang dikeringkan. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Seorang pekerja memeriksa bawang merah yang dikeringkan. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA--Seluas  11.360 hektare lahan bawang merah mengalami panen bulan ini. Jumlah tersebut tersebar di beberapa sentra yaitu Kabupaten Majalengka (Kertajati, Argapura), Cirebon, Brebes (Bulak Kamba dan Larangan), Pati (Wedarijaksa),  Probolinggo (Tegalsiwalan dan Dringu), Nganjuk (Sukomoro dan Gondang), Malang (Ngantang), Lombok Timur (Wanasabe), Bima (Sapeh), Enrekang (Anggraja dan Masalle) dan Solok (Lembah Gumanti, Danau Kembar, Lantai Cermin).

Hal tersebut disampaikan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono kepada Republika.co.id Selasa (27/9). Panen membuat harga bawang merah per 26 September 2016 di kalangan petani berkisar Rp 17 ribu hingga Rp 26 ribu per kilogram. "Konde basah Rp 17 ribu -18 ribu, konde askip Rp 18 ribu - 26 ribu dan harga pasar eceran Rp 23 ribu - 28 ribu," katanya.

Cabai besar dan cabai rawit pun mengalami panen. Untuk panen cabai besar pada September ini mencapai 23.813 hektare. Itu artinya ketersediaan cabai besar sebesar 78.292 ton sementara kebutuhan akan cabai besar adalah 76.117 ton.

Beberapa sentra utama cabai besar yang panen September ini adalah Garut (Cikajang, Cisurupan, Caringin, Cigedug, Cisewu), Karo (Payung, Simpangempat, Kabanjahe, Dolat Rayat, Barusjahe), Kerinci (Kayuaro, Bukit Kreman, Keliling Panau, Batang Merangin), Rejang Lebong (Selupu Rejang, Sindang Kelimi, Bermani Ulu, Sindang Dataran, Kota Padang), Temanggung (Kaloran, Temanggung, Kranggan, Kedu, Ngadirejo), Magelang (Dukun, Srumbung, Kakiangkrik, Sawangan, Krabak) dan Brebes (Tanjung, Larangan, Ketanggungan).

"Harga per tanggal 26 September 2016 di tingkat petani itu Rp 18 ribu sampai Rp 19 ribu. Di pasar induk kramat jati Rp 28 ribu," katanya.

Ketersediaan cabai rawit pada bulan ini sebesad 63.091 ton dengan kebutuhan 54.078 ton. Hal itu dikarenakan panen yang terjadi di lahan seluas 34.362 hektare di beberapa sentra utama.

Beberapa sentra yang mengalami panen cabai rawit yakni Garut (Cikajang, Cisurupan, Caringin, Cigedug, Cisewu) Lombok Timur (Labuhan Haji, Suralaga, Masbagik, Selong), Blitar (Winangun, Udangawu, Wates), Boyolali (Musuk, Ampel, Mojosongo, Cepogo), Rejang Lebong (Selupu Rejang, Sindang Kelimi, Bermani Ulu, Sindang Dataran, Kota Padang), Temanggung (Kaloran, Temanggung, Kranggan, Kedu, Ngadirejo).

Begitu juga di Magelang (Dukun, Srumbung, Kaliangkrik, Sawangan, Krabak), Brebes (Jatibarang, Larangan, Ketanggungan), Banjarnegara (Bawang, Pejawaran, Pagentan, Karangkobar), Wonosobo (Kalikajar, Mojotengah, Sapuran, Garung), Tuban (Grabagan, Soko, Bancar, Tambakboyo, Kerek), Banyuwangi (Wongsorejo, Purwoharjo, Glenmore, Kabat, Banyuwangi), Lumajang, Jember, Kabupaten Bandung dan Cianjur.

Harga cabai rawit di tingkat petani per 26 September 2016 yakni Rp 10 ribu per kilogram. "Harga di pasar induk Kramat Jati Rp 16 ribu," ujar Spudnik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement