Ahad 02 Oct 2016 06:40 WIB

Yuan Diprediksi akan Kalahkan Keperkasaan Dolar AS di Dunia

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Karyawati menghitung mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (30/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (30/11). (Republika/Agung Supriyanto)

EKBIS.CO, WASHINGTON -- Yuan Cina dinilai menjadi satu-satunya mata uang di dunia saat ini yang dapat menantang dolar AS. Pengamat finasial dan investor internasional Jim Rogers mengatakan yuan akan menjadi mata uang terbesar di dunia.

Yuan masuk ke dalam mata uang yang digunakan International Monetary Fund (IMF). Sebelumnya ada lima mata uang yang paling banyak digunakan di dunia, dolar AS, uero, pounsterling, dan yen. Kini yuan masuk ke dalam mata uang yang paling banyak digunakan di dunia.

"Karena yuan saat ini menjadi salah satu mata uang yang paling penting di dunia. Kelima terbanyak digunakan. Ingat 15 tahun yang lalu, tidak ada yang tahu mata uang Cina. Ini seperti roket dan yuan akan menjadi lebih penting lagi di masa depan," kata Jim Roger seperti dilansir rt.com, Ahad (2/10).

Roger mengatakan mata uang yang digunakan IMF saat ini bukan lagi sesuatu yang penting. Hanya urusan publisitas. Tapi, kata Roger, arus perputaran uang akan mengubah hal itu.

Roger mengatakan suatu saat nanti seluruh dunia akan menggunakan yuan. Karena hanya yuan yang saat ini dapat menyaingi dolar AS. "Belum untuk saat ini tapi ini bergerak cepat dan sangat cepat. Dolar AS adalah mata uang mengambang, yuan persoalan sendiri," katanya

Roger mengatakan yuan saat ini tidak bisa Anda jual atau beli. Yuan masih mata uang yang terblokir. Tapi suatu saat nanti akan berubah dan menantang dolar AS.

"Di Hongkong, Anda bisa menggunakan yuan di toko mana pun yang Anda mau. Ini juga terjadi di Macau dan Singapore, di sana ada orang yang mau mengambil yuan. Tidak begitu besar sekarang tapi yuan dalam perjalanan menuju itu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement