Senin 03 Oct 2016 17:58 WIB

IHSG Terangkat Setelah Investor Asing Kembali Aksi Beli

Red: Nur Aini
Layar menampilkan teks berjalan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Layar menampilkan teks berjalan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/10), ditutup naik sebesar 99,11 poin seiring dengan investor asing yang kembali melakukan aksi beli. IHSG BEI ditutup menguat 99,11 poin atau 1,84 persen menjadi 5.463,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 21,61 poin (2,34 persen) menjadi 943,81.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa aksi beli oleh investor asing yang ternyata tidak surut pasca berakhirnya periode pertama dari program amnesti pajak menjaga indeks BEI di area positif. "Kondisi itu, menjadi salah satu faktor pendorong bagi IHSG dan berpotensi mencetak rekor dalam waktu dekat ini," kata Satrio Utomo di Jakarta, Senin (3/10).

Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp 492,38 miliar pada awal pekan ini (Senin, 3/10). Terkait dengan amnesti pajak, kata dia, saham-saham sektor konstruksi terlihat mulai menampakkan tren naiknya. Pelaku pasar dapat melakukan akumulasi dengan selektif.

Sementara itu,analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa data ekonomi Indonesia mengenai sektor manufaktur periode September 2016 yang naik menjadi 50.9 dari bulan sebelumnya yang sebesar 50.4 juga menjadi faktor yang menopang indeks BEI. Selain itu, kata Lanjar Nafi, kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga pada September lalu dinilai akan berdampak positif dan dapat mengendalikan tingkat inflasi di dalam negeri.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada September 2016 terjadi inflasi sebesar 0,22 persen, sehingga inflasi tahun kalender Januari-September 2016 mencapai 1,97 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (yoy) 3,07 persen. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 253.208 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,07 miliar lembar saham senilai Rp 6,15 triliun.

Sementara itu, di bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 287,28 poin (1,23 persen) ke level 23.584,43, indeks Nikkei naik 148,83 poin (0,90 persen) ke level 16.598,67, dan Straits Times melemah 2,22 poin (0,03 persen) posisi 2.868,67.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement