EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir sedikit lebih rendah pada Selasa (4/10) atau Rabu (5/10) pagi WIB), karena para pedagang terus menilai dampak dari kesepakatan awal tentang pemotongan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Harga minyak naik sekitar 10 persen dalam lima sesi terakhir setelah OPEC mencapai kesepakatan pada Rabu (28/9) pekan lalu untuk mengurangi produksi minyak dari 33,24 juta barel per hari menjadi berkisar antara 32,5 juta barel hingga 33 juta barel per hari. Para menteri minyak OPEC diharapkan akan menuntaskan rincian akhir dari kesepakatan tersebut di pertemuan organisasi mereka pada 30 November di Wina.
Sementara itu, data persediaan minyak AS juga dalam fokus, yang diharapkan akan dirilis pada Rabu (5/10) sore. Analis yang disurvei oleh S&P global Platts memperkirakan kenaikan dua juta barel dalam stok minyak mentah untuk pekan yang berakhir 30 September.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 12 sen menjadi menetap di 48,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun dua sen menjadi ditutup pada 50,87 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak juga tertekan oleh penguatan dolar AS, karena minyak yang dihargakan dalam greenback membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Ketika poundsterling mencapai tingkat terendah 31 tahun setelah Brexit, dolar AS telah menguat secara tajam, dengan indeks dolar AS naik 0,4 persen menjadi 96,13 dolar AS.