Kamis 06 Oct 2016 06:02 WIB

IMF Sebut Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Alami Percepatan

Red: Nur Aini
Gedung Dana Moneter Internasional (IMF) Washington DC
Foto: EPA/MATTHEW CAVANAUGH
Gedung Dana Moneter Internasional (IMF) Washington DC

EKBIS.CO, JAKARTA -- Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan bahwa ekonomi negara-negara berkembang pada kuartal IV 2016 tumbuh mencapai 4,2 persen, yang menjadi percepatan pertumbuhan pertama kalinya sejak krisis ekonomi global 2010.

Kepala ekonom IMF Maurice Obstfeld mengatakan bahwa angka tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan IMF pada Juli 2016, yakni 4,1 persen, dan diperkirakan akan tumbuh mencapai 4,6 persen pada 2017.

"Secara keseluruhan, ketahanan kelompok ekonomi berkembang masih berlanjut di tengah kelesuan global," kata dia dalam sesi tanya-jawab konferensi pers yang disiarkan langsung dari Washington DC, Amerika Serikat, melalui laman resmi IMF, Rabu (5/10).

Meskipun tetap tumbuh, namun IMF menggarisbawahi bahwa terdapat perbedaan ketahanan yang cukup tajam di antara negara-negara berkembang di tiap kawasan. Di kawasan Asia-Pasifik, pemulihan kondisi ekonomi Cina masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi ekonomi negara-negara berkembang di sekitarnya, antara lain melalui kebijakan pemerintah yang terus berusaha mengganti ketergantungan mereka pada investasi dan industri menuju konsumsi dan jasa.

Kebijakan tersebut diperkirakan dapat memperlambat pertumbuhan dalam periode singkat, namun dalam waktu yang sama juga membangun fondasi ekspansi ekonomi yang lebih berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama. Meskipun demikian, Obstfeld mengatakan pemerintah Cina harus mengambil langkah cepat untuk mengontrol kredit yang "meningkat dengan kecepatan yang berbahaya" dan menghentikan tunjangan modal pada perusahaan milik negara yang tidak menguntungkan.

Di tengah proses pemulihan tersebut, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina sebesar 6,2 persen pada 2017, lebih rendah daripada pertumbuhan di 2016 yang sebesar 6,9 persen. Untuk terus mempertahankan pertumbuhan di tengah kelesuan global, IMF mendorong negara-negara berkembang untuk terus melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja, kesesuaian spesialisasi pekerjaan dan mengurangi hambatan perdagangan. IMF akan menyelenggarakan konferensi pers tentang perkiraan ekonomi untuk negara-negara wilayah Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, pada Kamis (6/10).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement