EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, sebagai anggota Asian Organization Of Supreme Audit Institutions (ASOSAI), ditunjuk menjadi tuan rumah Audit Review Meeting IDI-ASOSAI 3i Cooperative Audit Programme on Audit of Disaster Management (audit manajemen bencana).
Pertemuan di Jakarta pada 10-14 Oktober 2016 tersebut dibuka oleh Ketua BPK RI Harry Azhar Azis dan dihadiri Program Manager INTOSAI Development Initiative (IDI) Shofiqul Islam, Capacity Development Administrator ASOSAI Takayo Nato, tujuh orang resource person, dan 48 peserta yang berasal dari 17 negara dengan pembicara kunci perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Ini merupakan program review sekaligus latihan. Sebenernya juga kami sudah melakukan audit waktu bencana tsunami di Aceh tahun 2004, yang itu salah satunya mendorong pembuatan undang-undang tentang bencana tahun 2007," ujar Harry di Jakarta, Senin (10/10).
Menurut Harry, dalam pelaksanaan audit terhadap manajemen bencana, proses administrasi serta laporan keuangannya dapat disampaikan belakangan selama esuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. Ia menekankan, penanganan terhadap korban bencana lebih diutamakan, sedangkan akuntabilitas laporang keuangan manajemen bencananya sendiri bisa menyusul.
"Tidak perlu semuanya harus melalui proses administratif baru kemudian selamatkan manusia yang kena bencana, bisa-bisa sudah mati duluan nanti," ujarnya.
ISSAI Implementation Initiative (3i) Cooperative Audit Programme on Audit of Disaster Management diluncurkan oleh IDI ASOSAI untuk menjawab kebutuhan anggota ASOSAI akan dukungan pengembangan kapasitas terkait pemeriksaan managemen bencana. ISSAI (International Standard of Supreme Audit Institutions) merupakan standar yang menjadi pedoman anggota INTOSAI (International Organization of Supreme Audit Institutions). Program tersebut dilaksanakan selama kurun waktu 2015-2016.