EKBIS.CO, CIREBON – Harga cabai merah di pasar tradisional di Kota Cirebon, melambung. Hal itu menyusul sering turunnya hujan yang menyebabkan cabai merah cepat membusuk.
Berdasarkan pantauan di Pasar Pagi, Kota Cirebon, harga cabai merah saat ini sudah mencapai Rp 55 ribu per kg. Padahal, dua hari lalu harganya hanya Rp 28 ribu per kg.
"Naiknya nggak kira-kira, tinggi sekali,’’ kata seorang pedagang di pasar tersebut, Ilah, Selasa (11/10).
Ilah menilai, melambungnya harga cabai merah di pasaran memang biasa terjadi saat masuk musim hujan. Pasalnya, hujan yang sering turun menyebabkan tanaman cabai jadi cepat membusuk.
Bahkan, tambah Ilah, menurut informasi dari bandar cabai langganannya, ada lahan cabai yang terendam banjir. Akibatnya, tanaman cabai jadi membusuk dan tak bisa dipanen.
Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan pasokan cabai merah ke pasar jadi berkurang. Sesuai hukum ekonomi, harga cabai merah pun jadi melonjak.
Sementara itu, ketua kelompok tani cabai merah ‘Sinar Jaya’ Desa/Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, Hatta, saat dikonfirmasi, menyatakan, hujan merupakan musuh bagi tanaman cabai merah. Tak hanya menyebabkan cabai menjadi cepat membusuk, hama pun semakin banyak menyerang.
‘’Tanaman cabai harus disemprot pestisida hingga tiga kali sehari,’’ keluh Hatta.
Padahal, biasanya penyemprotan pestisida cukup dilakukan lima hari sekali bahkan seminggu sekali. Kondisi itupun menyebabkan petani harus merogoh kocek lebih dalam.
Hatta menerangkan, untuk menghindari kerugian, petani biasanya akan memanen cabai yang masih berwarna hijau. Kondisi itu akhirnya menyebabkan pasokan cabai merah di pasaran menjadi berkurang dan harganya menjadi naik.
‘’Dari pada tidak mendapat hasil sama sekali, petani lebih memilih memanen cabai yang masih hijau,’’ tutur Hatta.
Hal senada diungkapkan salah seorang petani di Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Ranoto. Dia menyatakan, setiap musim hujan, produksi cabai merah biasanya akan berkurang sehingga memicu naiknya harga cabai merah di pasaran.