EKBIS.CO, JAKARTA -- Penyelengaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 hingga hari kedua, Kamis (13/10), telah membukukan kontrak dagang misi pembelian senilai 186,69 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun (kurs Rp 13 ribu per dolar AS).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda, mengatakan, nilai kontrak dagang yang dicapai pada hari kedua sebesar 7,99 juta dolar AS. Sedangkan pada hari pertama mencapai 178,7 juta dolar AS.
"Penandatanganan kontrak dagang misi pembelian pada hari kedua ini didominasi importir asal Australia dengan produk makanan dan minuman," kata Arlinda berdasarkan siaran pers di laman Kementerian Perdagangan, Kamis (13/10).
Secara keseluruhan, penandatanganan kontrak dagang hingga hari kedua sudah dilakukan sebanyak 37 kali antara 30 importir dari 16 negara dengan 34 perusahaan eksportir Indonesia. Produk-produk yang mendapatkan kontrak dagang paling besar yaitu minyak esensial, santan, dan dari sektor jasa berupa tenaga kerja terampil.
Sedangkan komoditas lainnya yang diminati yaitu kopi, semen, teh, furnitur, kabel, makanan dan minuman, batubara, hasil laut dan olahannya, serta anti-fatigue mat, floor mats, cutting boards, dan modular tiles.
Arlinda mengatakan, Kemendag akan terus berusaha memperluas negara tujuan ekspor Indonesia ke pasar-pasar nontradisional dengan meningkatkan kontribusi perwakilan dagang Indonesia yang berada di luar negeri. "Kami juga mendorong pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produknya. Karena peluang ekspor masih terbuka lebar," ujarnya.