Kamis 13 Oct 2016 20:18 WIB

Bebas Visa Berikan Banyak Manfaat Bagi Sektor Pariwisata

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Peserta karnaval budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) (ilustrasi)  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Peserta karnaval budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) (ilustrasi) (Republika/Yasin Habibi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kebijakan memberikan bebas visa bagi 169 negara untuk masuk ke Indonesia tidak bolah hanya dilihat dari sisi negatif semata. Sebab adanya bebas visa telah memberikan dampak pada pertumbuhan jumlah wisatawan.

Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Muhamad Iqbal Alamsyah‎ mengatakan, presentase peningkatan jumlah wisatawan setelah adanya bebas visa. Peningakatan ini cukup baik sebagai proses untuk memperlihatkan banyaknya destinasi wisata yang dimiliki Indonesia.

"Kita punya destinasi yang disebut 10 Bali baru. Kalau wisatawannya tidak banyak, susah buat ‎mempromosikan destinasi itu," kata Iqbal, Kamis (13/10).

‎Iqbal menjelaskan, selama ini pemanfaatan bisa bebas memang masih didominasi oleh negara yang selama ini menyumbang wisatawan seperti Cina, Singapura, Malaysia, dan Austalia. Untuk mempromosikan terus keindahan Indonesia dan kemudahan wisatawan mancanegara (Wisman) datang ke negara ini, Kemenpar pun terus mem-branding dan mempromosikan destinasi-destinasi yang ada di dalam negeri.

"Kemarin kan kita juga promosi ke Madrid, terus ke Dubai. Kita langsung datang ke negara-negara bebas visa," ujarnya.

Menurut Iqbal, promosi Wonderfull Indonesia yang gencar dan kemudahan akses melalui bebas visa telah memberikan dampak yang baik dalam persaingan dengan sejumlah negara tetangga. Keberadaan halal destinasi yang dimiliki Indonesia telah mampu menggeser Malaysia yang selama ini mendominasi. Destinasi wisata Indonesia pun naik peringkat menjadi ke-46, naik dibandingkan Malaysia dengan slogannya Truly Asia.

Selama ini memang masih ada negara yang belum mendatangkan banyak wisman meski telah memiliki bebas visa ke Indonesia. Namun hal tersebut tidak bisa dipaksakan‎ karena wisman memiliki pilihan untuk datang ke negara mana saja.

Meski demikian, Kemenpar akan terus mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia sehingga wisman-wisman yang belum tertarik bisa mencoba merasakan keindahan Indonesia. "Jadi bukan hanya yang memberikan wisman saja yang kita genjot promosinya. Semua juga kita coba," papar Iqbal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement